Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata:
“Tidak boleh bagi seorang pun untuk mengatakan dirinya suci, tidak boleh bagi seorang pun untuk tidak takut dari tertimpa fitnah selama dia masih hidup. Manusia itu tempatnya fitnah (adanya perubahan dari yang baik kepada yang buruk tanpa disangka), telah tersesat ulama ahli kitab, tergelincir kaki mereka, dan akhir hidupnya suul khatimah dalam keadaan dahulunya mereka adalah Ulama. Maka perkaranya sangat berbahaya. Tidak seorang itu merasa aman atas dirinya untuk tidak tergelincir kakinya ke dalam kesesatan, dan terjatuh dalam kesyirikan. Kecuali, apabila diketahui perkara-perkara ini supaya untuk menjauhinya, memohon pertolongan kepada Allahﷻ, memohon kepada-Nya penjagaan dan hidayah,
( رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا ). آل عمران (8)
“(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami.”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 8)
Mereka takut menyimpang setelah mendapatkan petunjuk. Dan seorang yang telah mendapatkan petunjuk, maka dia lebih takut lagi menjadi seorang yang menyimpang dan tergelincir kakinya, dan meninggal dalam keadaan suul khatimah serta menjadi penghuni neraka. Kita memohon kepada Allah keselamatan.”
📚I’aanatul Mustafid (1/168-169).
💐Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 16 Rabiiul Awwal 1443H.
✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/