9). Apakah dalil disyaratkannya menghadap kiblat (ka’bah)?
Jawab:
🌾Dalil disyaratkannya menghadap kiblat adalah firman Allah Ta’ala:
{ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ }
” Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, palingkanlah wajahmu ke arahnya”. (QS. Al-Baqarah 2: 144)
10) Apakah dalil disyaratkannya beragama Islam?
Jawab:
🌷Dalil disyaratkannya Islam adalah firman Allah Ta’ala:
{ وَمَن يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ }. المائدة (5)
“Barang siapa kafir setelah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam), maka sungguh sia-sia amalannya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 5)
11). Apa yang sepantasnya dilakukan seorang ayah dalam mengarahkan anaknya untuk sholat?
Jawab:
🍀Sepantasnya bagi seorang ayah mengajari anaknya sholat dan memerintahkannya pada umur tujuh tahun, dan memukulnya bila melalaikannya pada umur sepuluh tahun.
🌿Dalilnya adalah hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :” مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِع”. رواه أبو داود وحسنه الألباني.
dari Amru bin Syu’aib dari Ayahnya dari Kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.”
📚 HR. Abu Dawud dan dihasankan Syaikh Albany.
▶ Tamyiz adalah seorang anak bisa membedakan sesuatu dan memilah di antara sesuatu tersebut.
12). Apakah dalil disyaratkannya berakal?
Jawab:
🌸Dalil disyaratkannya berakal adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, bersabda Rasulullahﷺ:
” رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ الْمَجْنُونِ الْمَغْلُوبِ عَلَى عَقْلِهِ حَتَّى يَفِيقَ وَعَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ”.
“Pena pencatat dosa itu diangkat dari tiga golongan; orang gila hingga ia waras, orang tidur hingga ia terbangun dan anak kecil hingga bermimpi basah?”
📚 HR. Abu Dawud dan dishahihkan Syaikh Al-Albany.