Risalah Kesepuluh Tentang Seputar Tata Cara Sholat

29). Bagaimana hukumnya apabila binatang (selain anjing hitam dan keledai) lewat di depan orang yang sedang sholat dan apa yang seharusnya dia lakukan?

Jawab:

๐ŸŒฟLewatnya binatang (selain anjing hitam dan keledai) mengurangi pahala sholat dan bagi orang yang sholat supaya mencegahnya bila dia mampu atau bersegera ke depan menuju kiblat sehingga binatang itu lewat di belakangnya.

โ–ถ Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

( ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠู’ ููŽู…ูŽุฑู‘ูŽุชู’ ุดูŽุงุฉูŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ููŽุณูŽุงุนูŽุงู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูŽู„ู’ุฒูŽู‚ูŽ ุจูŽุทู’ู†ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ).

“Dahulu Rasulullah Shallallaahu’Alaihi wasallam sholat kemudian kambing melewati di depannya, maka Rasulullah Shallallaahu’Alaihi wasallam bersegera menuju kiblat sampai perutnya menempel kiblat (yang dijadikan sutrah).”

๐Ÿ“š HR. Ibnu Khuzaimah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

30). Bolehkah bergerak ke arah sutrah?

Jawab:

๐Ÿ€Ya.
Segala gerakan boleh dilakukan dalam rangka keperluan sutrah atau bagusnya sholat. Apabila sutrah agak jauh dari orang yang sholat, maka boleh baginya bergerak menuju sutrah sampai jaraknya dia dan sutrah semisal lintasan kambing (kambing bisa melewatinya).

โžก Dalilnya hadits Ibnu Abbas (yang telah lewat)

31). Bagaimana hukumnya melewati di antara shaf di belakang imam?

Jawab:

๐ŸŒธBoleh bagi orang yang mempunyai kebutuhan (hajat), dikarenakan sutrah imam adalah sutrah untuk makmum juga hingga selesai menunaikan shalatnya.

๐ŸŒพDalilnya adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ู’ุชู ุฑูŽุงูƒูุจู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุชูŽุงู†ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ู‚ูŽุฏู’ ู†ูŽุงู‡ูŽุฒู’ุชู ุงู„ูุงุญู’ุชูู„ูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุจูุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูู…ูู†ู‹ู‰ ููŽู…ูŽุฑูŽุฑู’ุชู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู ููŽู†ูŽุฒูŽู„ู’ุชู ููŽุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ู’ุชู ุงู„ู’ุฃูŽุชูŽุงู†ูŽ ุชูŽุฑู’ุชูŽุนู ูˆูŽุฏูŽุฎูŽู„ู’ุชู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽูู‘ู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูู†ู’ูƒูุฑู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

dari Ibnu Abbas dia berkata, Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam, dengan mengendarai keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun, lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian itu.”

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.