Risalah Ketujuh Belas Tentang Seputar Tata Cara Sholat

47). Apakah gugur kewajiban sholat bagi orang sakit atau tidak mampu?

Jawab:

๐ŸŒธTidak gugur kewajiban sholat bagi orang yang sakit dan tidak mampu, hanya saja dia sholat semampunya. Jika mampu berdiri, bila tidak mampu maka sholat dengan duduk, bila tidak mampu berbaring pada salah satu sisi badan atau dengan isyarat seperti yang terdapat di hadits Imron, pada soal nomor 45.

๐ŸŒฟTidak gugur kewajiban sholat bagi orang sakit kecuali dalam keadaan sakit parah yang tidak memungkinkan bagi orang yang sakit itu menunaikan sholat sampai keluar waktunya seperti sakit hendak melahirkan, ini bagi wanita atau sakit yang sangat parah yang tidak memungkinkan ditegakkannya sholat atau karena operasi besar, Wallahu A’lam.

โžก Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

{ ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู… }.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

โžก Dan firman Allah Ta’ala:

{ ู„ูŽุง ูŠููƒูŽู„ู‘ููู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ู†ูŽูู’ุณู‹ุง ุงูู„ู‘ูŽุง ูˆูุณู’ุนูŽู‡ุง }.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

48). Bagaimana sholat orang sakit yang tidak mampu rukuk dan sujud?

Jawab:

๐ŸDia berisyarat dengan kepala atau jemarinya (1).

โ–ถ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

{ ููŽุง ุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ }.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

Dan firman Allah Ta’ala:

{ ู„ูŽุง ูŠููƒูŽู„ู‘ููู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ู†ูŽูู’ุณู‹ุง ุงูู„ู‘ูŽุง ูˆูุณู’ุนูŽู‡ุง }.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Dan firman Allah Ta’ala:

{ ูˆูŽู…ูŽุง ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ู…ูู†ู’ ุญูŽุฑูŽุฌูโ€…}.

“Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 78)

โžก Dan hadits Imron bin Hushain pada soal nomor 45.

49). Bagaimana tata cara duduk orang yang sholat dalam keadaan duduk?

Jawab:

๐ŸŒธDuduk bersila atau duduk semampunya.

โžก Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูุชูŽุฑูŽุจู‘ูุนู‹

dari ‘Aisyah dia berkata; ‘Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat sambil duduk dengan kaki bersilang di bawah paha (bersila).”

๐Ÿ“š HR. An-Nasa’i dan dishahihkan oleh Al-Albany.


(1). Penerjemah:

๐ŸŒบBerkata Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah:

Keenam: Apabila tidak mampu isyarat dengan kepala dalam rukuk dan sujud maka dia mengisyaratkan dalam sujud dengan matanya, dia pejamkan sedikit untuk ruku’ dan dia pejamkan sangat (lebih lagi) untuk sujud. Adapun isyarat dengan jari sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sakit tidaklah benar dan Aku tidaklah mengetahui ada padanya asal dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dan tidak pula perkataan Ulama.

๐Ÿ“š Majmu’ Fatawa wa Rasail Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin (15/230) dalam pembahasan: Bab Sholat Orang Yang Memiliki Uzur.