57). Apakah dalil wajibnya membaca surat Al-fatihah di dalam sholat?
Jawab:
➡ Dalilnya adalah hadits Ubadah bin Shomit radhiyallahu ‘anhu:
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:( لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ).
Dari Ubadah bin ash-Shamit menyatakan hadits tersebut marfu’ kepada Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam: “Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah.”
📚 HR. Bukhori dan Muslim
🌿 Bagi orang yang tidak membacanya, maka sholatnya batal. Dan barang siapa yang lupa membacanya, maka mengulang bacaannya sekalipun telah selesai sholat yaitu mengulang satu rakaat kemudian dia membaca surat Al-Fatihah (pent. : rakaat yang tidak membaca surat Al-Fatihah tidak dihitung mendapatkan satu rakaat).
58). Apakah wajib bagi makmum membaca surat Al-Fatihah setelah imam?
Jawab:
🌸Ya, wajib padanya menurut pendapat yang rajih (kuat), dalilnya adalah hadits soal nomor 57 dan hadits-hadits yang lain
59). Kapan makmum membaca Al-fatihah, apakah bersama imam atau setelahnya?
Jawab:
🍁 Dia membacanya setelah bacaan imam pada setiap ayatnya atau mendengarkan bacaan surat Al-Fatihah imam sampai selesai kemudian dia membacanya setelah itu. Tidak membacanya bersamaan dengan imam pada setiap ayatnya, bahkan mendengarkannya.
➡ Dalilnya adalah Allah Ta’ala berfirman:
{ وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ }.
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 204)
🌸 Dan ini mencakup di dalam sholat dan di luar sholat (mendengarkan bacaan Al-Qur’an).
60). Apakah hukum membaca Aamiin setelah imam?
Jawab:
🌿 Membaca “Aamiin” setelah Imam adalah hukumnya wajib.
➡ Dalilnya adalah hadits Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } فَقُولُوا آمِينَ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ متفق عليه.
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika Imam membaca GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADH DHAALLIIN, maka ucapkanlah ‘AMIIN’. Karena siapa yang ucapan ‘AAMIIN’ nya bersamaan dengan ‘AAMIIN’ nya Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
📚 HR. Bukhori dan Muslim.
➡ Dan juga hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:
عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا حَسَدَتْكُمْ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ مَا حَسَدَتْكُمْ عَلَى السَّلَامِ وَالتَّأْمِينِ.
dari Aisyah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak ada yang didengki kaum Yahudi atas kalian terhadap sesuatu selain bacaan salam dan aamiin.
📚 HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albany dan Al-Waadi’iy.
61). Apakah seorang yang sholat membaca surat yang lain bersama surat Al-Fatihah?
Jawab:
🌾 Ya, imam, seorang yang sholat sendiri dan makmum membaca surat Al-Fatihah dan surat lain pada dua rakaat yang awal di sholat sirriyah, adapun sholat jahriyah makmum cukup membaca surat Al-Fatihah saja kemudian mendengarkan bacaan imam.
🍁 Dalilnya adalah hadits Abi Qatadah radhiyallahu ‘anhu:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِنَا فَيَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَيُسْمِعُنَا الْآيَةَ أَحْيَانًا.
dari Abu Qatadah dia berkata, “Dahulu Rasulullah shalat bersama kami (sebagai imam), lalu membaca surat Al-Fatihah dan dua surat dalam shalat Zhuhur dan Ashar pada dua rakaat yang pertama. Dan terkadang beliau memperdengarkan (bacaan) ayat.
📚 HR. Bukhori dan Muslim
🍀 Adapun makmum mendengarkan bacaan imam.
Allah Ta’ala berfirman:
{ وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ }.
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 204)
➡ Dan hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ كَانَ لَهُ إِمَامٌ فَقِرَاءَةُ الْإِمَامِ قِرَاءَةٌ لَهُ ).
dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa mempunyai (shalat bersama) imam, maka bacaan imam adalah bacaannya. “
📚 HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany.