76). Apakah hukumnya seorang menjumpai imam sedang rukuk, apakah dia dihitung mendapatkan satu rakaat?
Jawab:
๐ฟ Pendapat yang kuat adalah dia mendapatkan satu rakaat dengan syarat tumakninah bersama imam, imam masih dalam keadaan rukuk.
โก Dalilnya adalah hadits Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu:
ุนููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ุฃูููููู ุงููุชูููู ุฅูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููููู ุฑูุงููุนู ููุฑูููุนู ููุจููู ุฃููู ููุตููู ุฅูููู ุงูุตููููู ููุฐูููุฑู ุฐููููู ููููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุงูู:( ุฒูุงุฏููู ุงูููููู ุญูุฑูุตูุง ููููุง ุชูุนูุฏู ). ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู.
dari Abu Bakrah, bahwa dia pernah mendapati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang rukuk, maka dia pun ikut rukuk sebelum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda: “Semoga Allah menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali.”
๐ HR. Bukhori.
Dan makna sabda Nabi โ๏ทบ:
( ุฒูุงุฏููู ุงูููููู ุญูุฑูุตูุง ููููุง ุชูุนูุฏู )
“Semoga Allah menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali.”
๐ Yang dilarang adalah di ulang kembalinya “ketergesa-gesaan dan ketidak tenangan.”
Abu Bakrah tergesa-gesa agar mendapatkan rukuk bersama Rasulullah โ๏ทบ, maka Beliau โ๏ทบ melarangnya dari ketergesa-gesaannya dengan sabdanya:
( ููููุง ุชูุนูุฏู )
๐Dan kita katakan sungguh dia mendapatkan satu rakaat karena Nabi โ๏ทบ tidak memerintahkannya mengulang rakaat tersebut.
๐ฟBerkata sebagian ulama sabda beliau โ๏ทบ:
( ููููุง ุชูุนูุฏู )
๐ธ maknanya: jangan mengulangi lagi rukuk di belakang shaf sampai engkau masuk ke dalam shaf.
๐ Lihatlah Syarh Shahih Bukhori karya Ibnu Baththal: ‘Bab rukuk di belakang shaf’.
77). Bagaimana sifat bangkit dari rukuk dan apa yang diucapkan orang sholat?
Jawab:
๐ฑBangkit dari rukuk sampai tegak berdiri dan mengangkat ke dua tangannya sejajar bahu serta tumakninah sampai tulang-tulangnya kembali pada tempatnya. Dalam keadaan bangkit dari rukuk mengucapkan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH”. Dan ketika berdiri tegak mengucapkan “RABBANA WA LAKAL HAMD”
๐ดIni apabila seorang itu menjadi imam atau sholat sendiri, adapun jika sebagai makmum maka cukup baginya mengucapkan “RABBANA WA LAKAL HAMD. Setelah imam membaca SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH.
โก Dalilnya adalah hadits Malik bin Al-Huwairts:
ุนููู ู ูุงูููู ุจููู ุงููุญูููููุฑูุซู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ุฅูุฐูุง ููุจููุฑู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุชููู ููุญูุงุฐููู ุจูููู ูุง ุฃูุฐููููููู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุชููู ููุญูุงุฐููู ุจูููู ูุง ุฃูุฐููููููู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ููููุงูู ุณูู ูุนู ุงูููููู ููู ููู ุญูู ูุฏููู ููุนููู ู ูุซููู ุฐูููู.
dari Malik bin al-Huwairits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan,
SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH
(Semoga Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya’, maka beliau melakukan seperti itu).
๐ HR. Muslim.
โก Dan dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
ุซูู ูู ููููููู ูููููู ููุงุฆูู ู ๐ ุฑูุจููููุง ูููููู ุงููุญูู ูุฏ ).
Kemudian dia membaca dalam keadaan berdiri, RABBANA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji).
๐ HR. Bukhori dan Muslim.
โก Dan dari hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
ุนููู ุฃูููุณู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ๐ ุฅูุฐูุง ููุงูู ุงููุฅูู ูุงู ู ุณูู ูุนู ุงูููููู ููู ููู ุญูู ูุฏููู ููููููููุง ุงููููููู ูู ุฑูุจููููุง ูููู ุงููุญูู ูุฏ ). ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู.
dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika Imam mengucapkan ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) ‘, maka ucapkanlah: ‘ RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian).
๐ HR. Bukhori.