93). Adakah doa yang disyariatkan setelah membaca tasyahud akhir?
Jawab:
๐ Ya, ada
Setelah tasyahud akhir ada doa yang disunnahkan yaitu berlindung dari empat perkara: dari adzab jahannam, adzab kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta kejelekan fitnah dajjal.
โก Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู:( ุฅูุฐูุง ุชูุดููููุฏู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููููุณูุชูุนูุฐู ุจูุงูููููู ู ููู ุฃูุฑูุจูุนู ููููููู ุงููููููู ูู ุฅููููู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุนูุฐูุงุจู ุฌููููููู ู ููู ููู ุนูุฐูุงุจู ุงููููุจูุฑู ููู ููู ููุชูููุฉู ุงููู ูุญูููุง ููุงููู ูู ูุงุชู ููู ููู ุดูุฑูู ููุชูููุฉู ุงููู ูุณููุญู ุงูุฏููุฌููุงูู ).
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Jika salah seorang di antara kalian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dan berdoa, “ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal).”
๐ HR. Bukhori dan Muslim dan lafadz hadits milik Imam Muslim.
94). Apakah disyariatkan doa-doa yang lain setelah doa ini (nomor 93) sebelum salam?
Jawab:
๐ฑ Ya, ada
โก Dalilnya adalah hadits Abdullah Bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah โ๏ทบ mengajari Sahabat radhiyallahu ‘anhum tasyahud kemudian beliau โ๏ทบ bersabda:
(โฆุซูู ูู ููุชูุฎููููุฑู ู ููู ุงูุฏููุนูุงุกู ุฃูุนูุฌูุจููู ุฅููููููู ููููุฏูุนูู ). ู ุชูู ุนููู.
(โฆLalu ia memilih doa yang paling ia sukai kemudian berdoa dengannya)[1].
๐HR. Bukhori dan Muslim.
โก Dan hadits Ali radhiyallahu ‘anhu dalam hadits yang panjang dari Nabi โ๏ทบ, Beliau bersabda:
(โฆุซูู ูู ููููููู ู ููู ุขุฎูุฑู ู ูุง ููููููู ุจููููู ุงูุชููุดููููุฏู ููุงูุชููุณููููู ู ุงููููููู ูู ุงุบูููุฑู ููู ู ูุง ููุฏููู ูุชู ููู ูุง ุฃูุฎููุฑูุชู ููู ูุง ุฃูุณูุฑูุฑูุชู ููู ูุง ุฃูุนูููููุชู ููู ูุง ุฃูุณูุฑูููุชู ููู ูุง ุฃูููุชู ุฃูุนูููู ู ุจููู ู ููููู ุฃูููุชู ุงููู ูููุฏููู ู ููุฃูููุชู ุงููู ูุคูุฎููุฑู ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุฃูููุชู ). ุฑูุงู ู ุณูู .
(โฆKemudian pada akhir tasyahud sebelum memberi salam beliau membaca: “ALLAHUMMAGH FIRLII MAA QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU WAMAA ASRARTU WA MAA A’LANTU WA ASRAFTU WA MAA ANTA A’LAMU BIHI MINNII ANTAL MUQADDIMU WA ANTAL MU`AKHKHIRU LAA ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lama dan yang baru yang tersembunyi dan nyata, yang aku lakukan keterlaluan dan engkau lebih tahu daripadaku. Engkaulah yang memajukan dan memundurkan. Tidak ada sesembahan yang benar selain Engkau).
๐ HR. Muslim.
โก Dan hadits Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu:
ุนููู ู ูุนูุงุฐู ุจููู ุฌูุจููู ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูุฎูุฐู ุจูููุฏููู ููููุงูู:( ููุง ู ูุนูุงุฐู ููุงูููููู ุฅููููู ููุฃูุญูุจูููู ููุงูููููู ุฅููููู ููุฃูุญูุจูููู ููููุงูู ุฃููุตูููู ููุง ู ูุนูุงุฐู ููุง ุชูุฏูุนูููู ููู ุฏูุจูุฑู ููููู ุตูููุงุฉู ุชูููููู ุงููููููู ูู ุฃูุนููููู ุนูููู ุฐูููุฑููู ููุดูููุฑููู ููุญูุณููู ุนูุจูุงุฏูุชููู ). ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู.
dari Mu’adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggandeng tangannya dan berkata: “Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu.” Kemudian beliau berkata: “Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, janganlah engkau tinggalkan setiap sebelum selesai shalat untuk mengucapkan, “ALLAAHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK” (Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir dan bersyukur kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik).
๐ HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-Albany.
๐ธTata Cara Salam๐ธ
95). Bagaimana tata cara salam?
Jawab:
๐ฟ Ketika seorang yang sholat menyelesaikan seluruh rukun dan bacaan sholat kemudian dia menutupnya dengan salam yaitu dia menoleh dengan kepalanya ke samping kanan sampai orang yang di belakangnya melihat (warna) putih kulit pipinya tanpa menggoyangkan kepalanya, dia mengucapkan: ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA ROHMATULLAH. kemudian menoleh ke samping kiri dan mengucapkan ASSALAAMU’ALAIKUM WA ROHMATULLAH, boleh juga mengucapkan ASSALAAMU’ALAIKUM ketika menoleh ke kiri.
โก Dalilnya adalah hadits Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu:
ุนููู ุนูุงู ูุฑู ุจููู ุณูุนูุฏู ุนููู ุฃูุจูููู ููุงูู ููููุชู ุฃูุฑูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุณููููู ู ุนููู ููู ูููููู ููุนููู ููุณูุงุฑููู ุญูุชููู ุฃูุฑูู ุจูููุงุถู ุฎูุฏูููู.
Dari ‘Amir bin Sa’d dari Ayahnya dia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi salam ke arah kanan dan kiri hingga aku melihat putihnya pipi beliau.”
๐ HR. Muslim.
โก Dan hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
ููุงูู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุณููููู ู ุนููู ููู ูููููู ููุนููู ููุณูุงุฑููู ู ูููู :ุงูุณููููุงู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููููู ุงูุณููููุงู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููููู.
Dahulu Rasulullah โ๏ทบ mengucapkan salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu).
๐ HR. Tirmidziy dan dishahihkan oleh Al-Albany. Asli hadits dalam Shohih Muslim.
[1]. Penerjemah:
๐พSemisal doa:
ุนููู ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุงูุตููุฏููููู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู ุฃูููููู ููุงูู ููุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุนููููู ูููู ุฏูุนูุงุกู ุฃูุฏูุนูู ุจููู ููู ุตูููุงุชูู ููุงูู:( ูููู ุงููููููู ูู ุฅููููู ุธูููู ูุชู ููููุณูู ุธูููู ูุง ููุซููุฑูุง ููููุง ููุบูููุฑู ุงูุฐูููููุจู ุฅููููุง ุฃูููุชู ููุงุบูููุฑู ููู ู ูุบูููุฑูุฉู ู ููู ุนูููุฏููู ููุงุฑูุญูู ูููู ุฅููููู ุฃูููุชู ุงููุบููููุฑู ุงูุฑููุญููู ู ).
dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radliyallahu ‘anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ajarkanlah aku suatu do’a yang bisa aku panjatkan saat shalat!” Maka Beliau pun berkata: “Bacalah ‘ALLAHUMMA INNII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN ‘INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).”
๐ HR. Bukhori dan Muslim.
๐ Syaikh Taufiq bin Muhammad Al-Ba’dany hafizhahullah berkata:
“Dalam hadits Fudholah bin Ubaid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah โ๏ทบ bersabda:
( ุซู ูุฏุนู ุจู ุง ุดุงุก )
“Lalu dia berdoa dengan apa saja yang dia kehendaki.”
Maka lafadz hadits ini adalah lafadz umum tercakup padanya doa-doa yang datang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah ataupun selain dari keduanya, tercakup padanya doa-doa yang terkait dengan maslahat dunia maupun maslahat akherat dan umum dibawa pada keumumannya tidak dikhususkan pada sebagiannya melainkan dengan dalil maka hendaknya dia memohon dalam doanya untuk kebaikan dunia dan akherat.”
๐ Kitab Ash-Sholat Syrh Bulugh Al Marom karya beliau halaman 148.