عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ قَالَ : أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ كَأَنَّمَا عَلَى رُءُوسِهِمُ الطَّيْرُ، فَسَلَّمْتُ ثُمَّ قَعَدْتُ، فَجَاءَ الْأَعْرَابُ مِنْ هَاهُنَا وَهَاهُنَا فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنَتَدَاوَى ؟ فَقَالَ : ” تَدَاوَوْا ؛ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً، غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ : الْهَرَمُ “. رواه الإمام أحمد وأبو داود والترمذي وحسنه الألباني والوادعي.
dari Usamah bin Syarik radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, dan seolah-olah di atas kepala mereka terdapat burung (ketenangan dan kewibawaan yang ada pada mereka radhiyallahu ‘anhum dalam mendengarkan apa yang disampaikan Rasulullahﷺ). Aku kemudian mengucapkan salam dan duduk, lalu ada seorang Arab badui datang dari arah ini dan ini, mereka lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah boleh kami berobat?” Beliau menjawab: “Berobatlah, sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak menciptakan penyakit melainkan menciptakan juga obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu pikun.”
📚HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (1650) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (20).
🌻Al-‘Azhim Abadi (wafat 1329H) rahimahullah berkata:
“Berkata (As-Sindi) dalam Fathul Wadud: ‘Yang tampak bahwa lafadz perintah dalam hadits adalah ibahah (bolehnya berobat dengan yang dihalalkan) dan rukshoh (keringanan). Dan ini sesuai yang dikehendaki dalam konteks hadits.
📚 Al-‘Aunul Al-Ma’bud (10/239).
💐Faedah Hadits Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa 3 Jumada Al-Awwal 1443H.
🌾Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/