๐ธTata cara sholat ketika safar๐ธ
149). Bagaimana tata cara sholat ketika safar?
Jawab :
๐ปYaitu seorang musafir menjamak dan mengqoshor sholatnya jika jaraknya adalah jarak safar. Maka dia melaksanakan sholat Shubuh dua rakaat , Dhuhur dua rakaat, Ashar dua rakaat, Maghrib tiga rakaat , Isya dua rakaat. Dijamak sholat Dhuhur dan Ashar, sholat Maghrib dan Isya, dan itu dilakukan ketika keluar dari daerahnya dan rumah-rumah (yang ada di daerahnya) tidak terlihat.
โถ Dalil tentang mengqoshor sholat adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:
ุนููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฃูู ูู ุงููู ูุคูู ูููููู ููุงููุชู:( ููุฑูุถู ุงูููููู ุงูุตููููุงุฉู ุญูููู ููุฑูุถูููุง ุฑูููุนูุชููููู ุฑูููุนูุชููููู ููู ุงููุญูุถูุฑู ููุงูุณููููุฑู ููุฃูููุฑููุชู ุตูููุงุฉู ุงูุณููููุฑู ููุฒููุฏู ููู ุตูููุงุฉู ุงููุญูุถูุฑู ). ู ุชูู ุนููู.
Dari ‘Aisyah Ibu kaum Mu’minin, ia berkata, “Allah telah mewajibkan sholat, dan awal diwajibkannya adalah dua rakaat dua rakaat, baik saat mukim atau saat dalam perjalanan. Kemudian ditetapkanlah ketentuan tersebut untuk sholat safar (dalam perjalanan), dan ditambahkan lagi untuk shalat di saat mukim.”
๐ HR. Bukhori dan Muslim.
โถ Dan dalil tentang menjamak dua sholat ketika safar, dan bahwasanya sholat Maghrib tetap tiga rakaat adalah hadits ‘Ubaidah bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:
ุนู ุนูุจูููุฏู ุงูููููู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุฃูุฎูุจูุฑููู ุฃูููู ุฃูุจูุงูู ููุงูู:( ุฌูู ูุนู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจููููู ุงููู ูุบูุฑูุจู ููุงููุนูุดูุงุกู ููููุณู ุจูููููููู ูุง ุณูุฌูุฏูุฉู ุตููููู ุงููู ูุบูุฑูุจู ุซูููุงุซู ุฑูููุนูุงุชู ููุงููุนูุดูุงุกู ุฑูููุนูุชูููู ). ุฑูุงู ู ุณูู .
Dari ‘Ubaidullah bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggabungkan antara Maghrib dan Isya, tidak ada di antara keduanya sajdah (sholat nafilah [sunnah]), beliau melakukan shalat Maghrib tiga rakaat dan Isya
dua rakaat.
๐ HR. Muslim.
150). Berapa jarak yang musafir itu menjamak dan mengqoshor sholatnya?
Jawab:
๐ฑYang rajih (kuat) dalam jarak seorang menjamak dan mengqoshor di dalamnya adalah sesuai dengan adat kebiasaan manusia di tempat tersebut bahwasanya itu adalah safar (melakukan perjalanan), dan ini pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah Ta’ala (1).
151). Apakah wajib bagi musafir sholat Jum’ah?
Jawab :
๐พ Tidak wajib bagi musafir sholat Jum’ah.
๐ดDan dalilnya bahwa Nabi โ๏ทบ melakukan banyak safar tetapi tidak pernah dinukilkan bahwasanya Beliau โ๏ทบ melakukan sholat Jum’ah dalam safarnya. Ini termasuk kemudahan dari Allah Ta’ala bagi musafir dan untuk menghilangkan kesulitan baginya.
152). Apa yang dilakukan orang yang tertidur atau lupa dari sholatnya?
Jawab :
๐Barang siapa yang tertidur atau lupa dari sholatnya maka wajib baginya melaksanakannya ketika ingat walaupun setelah beberapa waktu.
โถ Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah โ๏ทบ :
(( ู ูู ููุงู ู ุนูู ุตูููุงุฉู ุฃูู ููุณูููููุง ูููููุตููููููุง ุฅูุฐูุง ุฐูููุฑูููุง )). ู ุชูู ุนููู.
“Barang siapa tertidur atau lupa dari sholatnya maka dia sholat ketika mengingatnya.”
๐ HR. Bukhori dan Muslim.
๐ Dalam sebuah riwayat:
(( ูููููููุงุฑูุชูููุง ุฃููู ููุตููููููููุง ุฅูุฐูุง ุฐูููุฑูููุง. ููุง ููุงุฑุฉ ููุง ุฅูุง ุฐูู )).
“Maka kaffaratnya. (tebusannya) adalah menunaikannya di saat ingat, dan tidak ada kaffarah kecuali itu.”
153). Apakah orang yang meninggalkan sholat secara sengaja tanpa uzur mengqodho sholat?
โJawab:
๐ฟTidak mengqodho karena tidak adanya dalil tentang hal itu dan wajib atas orang yang meninggalkan sholat secara sengaja untuk bertaubat serta memperbanyak sholat sunnah.
๐ธSholat memakai sandal๐ธ
154). Apakah hukumnya sholat memakai sandal?
Jawab :
๐Sholat memakai sandal hukumnya sunnah jika sandalnya bersih dan tidak terjadi fitnah karenanya (semisal seorang ingin menerapkan sunnah ini di masjid yang telah dipasang karpet atau permadani dalam keadaan sandalnya kotor atau jamaah masjid belum mengetahui akan sunnah sholat memakai sandal maka ini tidak diterapkan). Disyariatkan bagi seorang muslim sholat dengan memakai sandal setelah dia memeriksa dan membersihkannya. Ini adalah sunnah yang telah ditinggalkan oleh kebanyakan kaum Muslimin.
โถ Dalilnya adalah bahwasanya Nabi โ๏ทบ sholat dengan sandalnya, juga sholat tanpa sandal dan memerintahkan sahabat-sahabat Beliau โ๏ทบ agar sholat dengan sandal-sandal mereka.
โถ Dalilnya adalah hadits Sa’id bin Yazid Al-Azdiy :
ุนู ุณูุนููุฏู ุจููู ููุฒููุฏู ุงููุฃูุฒูุฏูููู ููุงูู ุณูุฃูููุชู ุฃูููุณู ุจููู ู ูุงูููู:( ุฃูููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุตููููู ููู ููุนููููููู ููุงูู ููุนูู ู ). ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู.
Dari Abu Maslamah Sa’id bin Yazid Al-Azdi berkata, “Aku bertanya kepada Anas bin Malik, “Apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat dengan memakai sandal?” Dia menjawab, “Ya.”
๐ HR. Bukhori.
โถ Dan hadits Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah โ๏ทบ:
(( ุฎูุงูููููุง ุงููููููุฏู ูู ุตูููููุง ููู ููุนุงููููู , ููุฅููููููู ูุงู ููุตููููููู ููู ููุนูุงููููู ูู ูุงู ููู ุฎูููุงููููู )). ุฑูุงู ุงูุทุจุฑุงูู ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู.
“Selisihilah yahudi dan sholatlah dengan sandal-sandal kalian, karena sesungguhnya mereka tidak sholat dengan sandal-sandal mereka tidak pula dengan khuf-khuf (alas kaki terbuat dari kulit, dan masuk di dalamnya kaos kaki atau apa saja yang menutupi mata kaki selain dari kulit) mereka.”
๐ HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.
โถ Begitu pula hadits Abu Said Al-Khudriy bahwasanya Rasulullah โ๏ทบ bersabda:
(( ููุฅูุฐูุง ุฌูุงุกู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฅูููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููููููููุธูุฑู ููู ููุนููููููู ููุฅููู ุฑูุฃูู ูููููู ูุง ููุฐูุฑูุง ุฃููู ููุงูู ุฃูุฐูู ููููููู ูุณูุญูููู ูุง ููููููุตูููู ูููููู ูุง )). ุฑูุงู ุฃุญู ุฏ ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู.
“Maka jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid hendaklah ia melihat sandalnya, jika ia melihat ada kotoran, atau beliau mengatakan, “najis hendaklah ia menggosoknya kemudian shalat dengannya.”
๐ HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albany.
(1). Penerjemah:
Pendapat Jumhur Ulama bahwa jarak yang dibolehkan untuk mengqoshor sholat, perjalanan sejauh 80 km. Dan pendapat ini dipilih oleh Lajnah Daimah yang diketuai oleh Syaikh Ibnu Baz.