Risalah Kedua Puluh Enam – Bab bimbingan tentang hari-hari yang disunnahkan untuk berpuasa

๐ŸŒนRisalah Kedua Puluh Enam๐ŸŒน

๐ŸŒทBab bimbingan tentang hari-hari yang disunnahkan untuk berpuasa๐ŸŒท

Soal:

  1. Bagaimana menyikapi dengan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya beliau tidak melihat Rasulullah โ€Ž๏ทบ berpuasa 1-9 hari awal bulan Dzulhijjah? Jawab:

๐ŸŒณ”Berkata Ulama bahwa puasa 1-9 Dzulhijjah tidaklah makruh berpuasa di dalamnya, bahkan itu adalah sunnah yang ditekankan, terlebih lagi tanggal 9 Dzulhijjah, ia adalah hari ‘Arafah, maka ditafsirkan perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha : ‘Tidak berpuasa pada 1-9 Dzulhijjah, Beliau โ€Ž๏ทบ tidak berpuasa karena sesuatu hal; sakit atau safar atau selain keduanya, atau Beliau โ€Žradhiyallahu ‘anha tidak melihat Rasulullah โ€Ž๏ทบ berpuasa, tidaklah mengharuskan bahwa Rasulullah โ€Ž๏ทบ tidak berpuasa dalam perkara ini.”

โœ’(Imam An-Nawawi).

๐ŸŒผ”Tidak bertentangan atas hal itu, apa yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan selainnya dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ :(( ู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽุงุฆูู…ู‹ุง ุงู„ู’ุนูŽุดู’ุฑูŽ ู‚ูŽุทู‘ู )).

Dari Aisyah, ia berkata; “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa di awal bulan Dzulhijjah sama sekali.”

๐Ÿ“šHR. Abu Dawud.

Karena ada kemungkinan Beliau โ€Ž๏ทบ meninggalkan melakukan itu sedangkan Beliau โ€Ž๏ทบ menyukainya karena khawatir akan diwajibkan atas umatnya, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahihain dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga.”

โœ’(Imam Ibnu Hajar).

Soal:

  1. Apakah hukum puasa di bulan Al-Muharram? Jawab:

๐ŸŒฑ”Disunnahkan puasa di bulan Al-Muharram, sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ :(( ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู…ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ู ูˆูŽุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู…ูƒุชูˆุจุฉ ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ )).ู

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Al-Muharram, dan seutama-utama salat sesudah salat Fardhu, ialah shalat malam.”

๐Ÿ“šHR. Muslim 1163.

Soal:

  1. Apakah benar dikatakan bulan Muharram dengan tanpa alif dan lam? Jawab:

๐ŸŒฐ”Sepantasnya mendapatkan perhatian terhadap kesalahan yang tersebar dalam memutlakkan “Muharram” tanpa alif dan lam; karena yang benar pemutlakannya sebagai ma’rifah, agar mengatakan “Al-Muharram ” karena hadits-hadits Nabi menyebutkannya sebagai ma’rifah (dengan alif dan lam), karena bangsa Arab tidaklah menyebutkan bulan ini dalam perkataan mereka dan syair-syairnya melainkan dengan alif dan lam, dan tidak pada bulan selainnya, maka pemutlakan nama adalah sama’i (diambil dari pembicaraan orang Arab) bukan qiyas (diqiyaskan dengan kaidah bahasa Arab).”

โœ’(Syaikh Muhammad Farkus Al-Jazairiy).

Soal:

  1. Apakah hukum puasa tanggal 10 Al-Muharram? Jawab:

๐ŸŒผ”Disunnahkan puasa tanggal 10 Al-Muharram; sebagaimana hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุฏูู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉูŽ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆุฏูŽ ุตููŠูŽุงู…ู‹ุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุนูŽุงุดููˆุฑูŽุงุกูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ:(( ู…ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุชูŽุตููˆู…ููˆู†ูŽู‡ูุŸ)). ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ู‡ูŽุฐูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ุนูŽุธููŠู…ูŒ ุฃูŽู†ู’ุฌูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠู‡ู ู…ููˆุณูŽู‰ ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู…ูŽู‡ู ูˆูŽุบูŽุฑู‘ูŽู‚ูŽ ููุฑู’ุนูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู…ูŽู‡ู ููŽุตูŽุงู…ูŽู‡ู ู…ููˆุณูŽู‰ ุดููƒู’ุฑู‹ุง ููŽู†ูŽุญู’ู†ู ู†ูŽุตููˆู…ูู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ:(( ููŽู†ูŽุญู’ู†ู ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุจูู…ููˆุณูŽู‰ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุตูŽุงู…ูŽู‡ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูุตููŠูŽุงู…ูู‡ู )).

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi kota Madinah, lalu didapati bahwa orang-orang Yahudi berpuasa di hari ‘Asyura. Maka beliau pun bertanya kepada mereka: “Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?” mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada kalian.” kemudian Beliau pun berpuasa dan memerintahkan para Sahabat berpuasa di hari itu.”

๐Ÿ“šHR. Bukhori dan Muslim.

Soal:

  1. Manakah yang lebih utama puasa tanggal 9 dan 10 atau 10 dan 11 dari bulan Al-Muharram? Jawab:

๐ŸŒบ”Yang lebih utama adalah puasa tanggal 9 dan 10; sebagaimana hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ:(( ู„ูŽุฆูู†ู’ ุจูŽู‚ููŠุชู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูŽุงุจูู„ู ู„ูŽุฃูŽุตููˆู…ูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽุงุณูุนูŽ )).

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya aku benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Al-Muharram).”

Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu: ‘Belum sampai datang tahun berikutnya Rasulullah โ€Ž๏ทบ sudah wafat.’

Akan tetapi bila dia luput dari puasa tanggal 9 Al-Muharram, maka baginya berpuasa tanggal 11 Al-Muharram karena tujuannya adalah menyelisihi yahudi, dan ini terwujud dengan puasa di tanggal 11, walaupun yang utama adalah tanggal 9 karena yang disebutkan dalam hadits tanggal tersebut.”

Soal:

  1. Apabila manusia tidak bisa membedakan tanggal 10 Al-Muharram, apa yang harus mereka lakukan? Jawab:

๐ŸŒท”Apabila manusia tersamarkan ketika rukyatul hilal, berkata Imam Ahmad dan yang selainnya: ‘Berpuasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, sebagai bentuk kehati-hatian.”

Soal

  1. Apakah hukum puasa Senin dan Kamis? Jawab:

๐Ÿ‚”Disunnahkan berpuasa Senin dan Kamis; sebagaimana hadits Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya dahulu Rasulullah โ€Ž๏ทบ berpuasa Senin dan Kamis seraya bersabda:

(( ุฐูŽุงู†ููƒูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู†ู ุชูุนู’ุฑูŽุถู ูููŠู‡ูู…ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ ููŽุฃูุญูุจู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุนู’ุฑูŽุถูŽ ุนูŽู…ูŽู„ููŠ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุตูŽุงุฆูู…ูŒ ))

“Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang berpuasa.”

๐Ÿ“šHR. Ahmad dan selainnya.

๐Ÿ“ŒDalam riwayat Imam Muslim dari Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah โ€Ž๏ทบ ditanya tentang puasa hari Senin. Kemudian Beliau โ€Ž๏ทบ menjawab :

ูŽ (( ุฐูŽุงูƒูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ูˆูู„ูุฏู’ุชู ูููŠู‡ู ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ุจูุนูุซู’ุชู ุฃูŽูˆู’ ุฃูู†ู’ุฒูู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูููŠู‡ู ))

“Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus (sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku.”

๐Ÿ“šHR. Muslim.

Soal:

  1. Apakah hukum berpuasa 3 hari di setiap bulan? Jawab:

๐ŸŒพ”Disunnahkan puasa 3 hari disetiap bulan; dikarenakan hadits Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah โ€Ž๏ทบ bersabda kepadanya :

(( ุตูู…ู’ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุตูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ูŽู‡ู’ุฑู )).

“Berpuasalah tiga hari pada setiap bulan, sebab itulah sebenarnya puasa sepanjang masa.”

๐Ÿ“šHR. Bukhori dan Muslim.

๐Ÿ“ŒDan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽูˆู’ุตูŽุงู†ููŠ ุฎูŽู„ููŠู„ููŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูุซูŽู„ูŽุงุซู ุจูุตููŠูŽุงู…ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽู‡ู’ุฑู.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi wasiat kepadaku agar aku berpuasa tiga hari dalam setiap bulan.”

๐Ÿ“šHR. Bukhori dan Muslim.

Soal:

  1. Manakah waktu yang afdol puasa 3 hari di setiap bulan? Jawab:

๐Ÿƒ”Waktu yang paling utama untuk puasa 3 hari setiap bulan adalah hari-hari ayyamul biidh yaitu tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya; sebagaimana hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu:

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุตููˆู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุดู‘ูŽู‡ู’ุฑู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ู’ุจููŠุถูŽ ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ูˆูŽุฎูŽู…ู’ุณูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ.

Dari Abu Dzarr dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar berpuasa tiga hari Bidh dalam sebulan; yaitu -tanggal- tiga belas, empat belas dan lima belas.”

๐Ÿ“šHR. Ahmad dan selainnya.

Dan seandainya dia berpuasa di selain tanggal ini, maka sudah tertunaikan sebagaimana hadits Mu’adzah Al-Adawiyah:

ุนู† ู…ูุนูŽุงุฐูŽุฉู ุงู„ู’ุนูŽุฏูŽูˆููŠู‘ูŽุฉู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุณูŽุฃูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฒูŽูˆู’ุฌูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ู…ูู†ู’ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽู‡ู’ุฑู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠู‘ู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ู’ุฑู ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูŠูุจูŽุงู„ููŠ ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠู‘ู ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ู’ุฑู ูŠูŽุตููˆู…ู.

Dari Mu’adzah Al-‘Adawiyah bahwa ia bertanya kepada ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Apakah setiap bulan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selalu berpuasa tiga hari? Ia menjawab: ‘Ya.’ Aku bertanya lagi kepadanya: Pada tanggal berapa beliau berpuasa? Ia menjawab: ‘Beliau tidak terlalu mempersoalkan pada hari apa saja beliau berpuasa’.”

๐Ÿ“šHR. Muslim no.1160.

Soal:

  1. Hukum puasa sehari dan berbuka sehari (puasa Dawud)? Jawab:

๐ŸŒฟ”Tidak ada perbedaan pendapat antara Ahli Fikih bahwa itu sunnah, dan ini adalah paling utamanya puasa secara mutlak; sebagaimana dalilnya adalah hadits Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah โ€Ž๏ทบ bersabda kepadanya:

(( ููŽุตูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ูˆูŽุฃูŽูู’ุทูุฑู’ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุตููŠูŽุงู…ู ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู… ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ุงู„ุตู‘ููŠูŽุงู… ู)) ููŽู‚ูู„ู’ุชู ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูุทููŠู‚ู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ:(( ู„ูŽุง ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ )).

“Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasanya Nabi Allah Dawud ‘alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama.”. Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu”. Maka beliau bersabda: “Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu.”

๐Ÿ“šHR. Bukhori dan Muslim.