๐ฆKematian Seorang Mukmin๐ฆ
ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ุจููู ุจูุฑูููุฏูุฉู ุ ุนููู ุฃูุจูููู ุนููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููุงูู : ” ุงููู ูุคูู ููู ููู ููุชู ุจูุนูุฑููู ุงููุฌูุจูููู “. ุฑูุงู ุงูุฅู ุงู ุงูุฅู ุงู ุฃุญู ุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ูุงููุณุงุฆู ูุงุจู ู ุงุฌู ูุตุญุญู ุงูุฃูุจุงูู ูุงููุงุฏุนู.
Dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin wafat dengan keringat di dahinya.”
๐HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jaami’ (11611) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (172).
๐ปMuhammad bin Abdil Hadi As-Sindi (wafat: 1138) rahimahullah berkata:
“Dikatakan; itu tatkala menghadapi rasa sakit menjelang kematian karena terkadang masih ada atasnya dari sisa-sisa dosa sehingga bertambahlah rasa sakit atasnya di waktu menjelang kematiannya untuk menghilangkan dosa-dosanya. Pendapat yang lain: Dikatakan; itu karena rasa malu karena sesungguhnya jika datang kabar gembira untuknya sedangkan dia telah mengetahui dosa-dosa yang dia telah lakukan sehingga dia merasa segan dan malu kepada Allah Ta’ala sehingga berkeringatlah dahinya.
Pendapat ketiga: Dikatakan; ada kemungkinan bahwasanya berkeringatnya dahi adalah tanda kematian seorang mukmin walaupun tidak diketui maknanya (hakikat sesungguhnya).”
๐Hasyiyah As-Sindi ‘ala Sunan Ibnu Majah (1/444).
๐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 3 Sya’ban 1443H.
โMuntaqo Al Fawaid
๐ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/
