Kisah Keajaiban Sedekah

💥Kisah Keajaiban Sedekah💥

🌻Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah (wafat tahun 1250H) berkata:

“Dahulu di daerah yang dinamakan Al-Hamroh, hiduplah seorang laki-laki dari kalangan petani, dia adalah seorang yang beragama dan senang bersedekah. Kemudian dia diberikan kemudahan untuk membangun masjid dan salat di dalamnya. Mulailah dia mendatangi masjid itu di setiap malam dengan membawa lentera dan makan malamnya. Jika dia mendapati di masjid ada orang yang akan diberi sedekah maka dia berikan makan malamnya kalau tidak , dia memakannya sendiri. Dia menunaikan salat dan terus-menerus di atas hal tersebut.
Kemudian daerah itu dilanda kekeringan dan air sumur – air sumur mengering. Dia mempunyai sumur, maka ketika airnya menjadi sedikit dia dan anak-anaknya mulai menggali mendalamkannya. Lalu sumur itu longsor dengan kerusakan yang parah dan laki-laki itu di dasar sumur, sampai-sampai tanah yang berada di sekitar sumur tersebut ambruk menutupi sumur tersebut. Maka anak-anak dari laki-laki tersebut berputus asa dan tidak menggali kembali lubang untuk mengambil jasad ayah mereka. Dan mereka berkata: “Sungguh tempat ini sudah menjadi kuburannya”. Sedangkan laki-laki itu ketika sumur itu longsor , dia berada di dalam gua di dalam sumur tersebut. Di pintu gua terdapat kayu yang menghalangi batu jatuh menimpa laki-laki tersebut. Lalu dia tinggal dalam keadaan gelap gulita, sejurus kemudian setelah itu didatangkanlah untuknya lentera dan makanan yang dulu dia membawanya ke masjid setiap hari. Dan dengan lentera tersebut dia bisa membedakan siang dan malam. Hal ini berlangsung selama 6 tahun. Dan laki-laki tersebut tinggal di tempat tersebut dalam keadaan demikian. Kemudian mulailah anak-anaknya berpikir kembali untuk menggali sumur untuk mengulangi pembangunannya. Mereka menggali sumur sampai berakhir ke dasarnya, lalu mereka mendapati ayah mereka dalam keadaan hidup. Kemudian mereka bertanya tentang keadannya. Maka ayah mereka berkata kepada mereka : “Lampu dan makanan itu yang dulu aku membawanya ke masjid, didatangkan kepadaku seperti apa yang dulu aku membawanya waktu itu. Kemudian mereka merasa takjub atas hal itu.
Dan jadilah kisah ini menjadi perkara yang agung, yang manusia membicarakannya dan mengambil pelajaran di pasar-pasar kampung mereka.”

📚 Al-Badr Ath-Thaali’ bi Mahasin min Ba’d Al-Qarn As-Saabi’ (1/492-493).

🌿Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

( وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ). البقرة (272)

“Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikan dan manfaatnya) untuk dirimu sendiri.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 272)

Dikatakan bahwa seorang yang bersedekah lebih butuh untuk bersedekah dari orang yang diberi sedekah karena manfaat yang akan dia dapati. Dikarenakan Allah lah yang akan memberikan balasan dari kebaikan, diberikan jalan keluar dan pembelaan serta diberikan perlindungan dari suul khatimah, penyakit dan kehancuran.”

💐Faedah Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa, 18 Ramadan 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/