Di Antara Hukum Memandikan Mayit

๐Ÿ’ฆDi Antara Hukum Memandikan Mayit๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ฆ

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุŒุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง :” ู„ูŽูˆู’ ู…ูุชู‘ู ู‚ูŽุจู’ู„ููŠ ููŽุบูŽุณู‘ูŽู„ู’ุชููƒู “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูˆุงุจู† ุญุจุงู† ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ.

Dan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Nabi ๏ทบ berkata kepadanya: “Jika engkau mati sebelumku, aku akan memandikanmu.”

๐Ÿ“šHR. Imam Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwaa` (700).

๐ŸŒปSyaikh Taufiq Al-Ba’dani hafizhahullah berkata:

“Pembahasan: Saling memandikan salah satu dari suami istri ketika meninggal dunia. Para Ahli Fikih telah bersepakat tentang bolehnya bagi seorang istri memandikan suaminya jika meninggal dan tidak ada larangan yang melarang dari hal itu. Begitu pula boleh bagi seorang suami memandikan istrinya jika meninggal, ini menurut pendapat Jumhur Ulama dan tidaklah istrinya menjadi haram baginya karena kematian. Maka, sebagaimana halal baginya untuk melihat istrinya semasa hidupnya demikian pula ketika istrinya meninggal.”

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Bulughul Maram, Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat, 12 Syawal 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/