Tinggalkan Apa Yang Membuatmu Ragu

๐Ÿ’ฅTinggalkan Apa Yang Membuatmu Ragu๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ุญูŽูˆู’ุฑูŽุงุกู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูู„ู’ุชู ู„ูู„ู’ุญูŽุณูŽู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽู„ููŠู‘ู : ู…ูŽุง ุญูŽููุธู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุญูŽููุธู’ุชู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ” ุฏูŽุนู’ ู…ูŽุง ูŠูŽุฑููŠุจููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽุฑููŠุจููƒูŽ ุ› ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุตู‘ูุฏู’ู‚ูŽ ุทูู…ูŽุฃู’ู†ููŠู†ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ูƒูŽุฐูุจูŽ ุฑููŠุจูŽุฉูŒ “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ูˆุงู„ูˆุงุฏุนูŠ.

Dari Abu Al-Haura` As-Sa’di berkata: Aku bertanya kepada Al-Hasan bin Ali: Apa yang engkau hafal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Ia menjawab: Aku menghafal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Tinggalkan sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan (kegoncangan jiwa).”

๐Ÿ“šHR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwaa` (2074) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (308).

๐ŸŒปImam Mubarakfuri (wafat: 1353) rahimahullah berkata:

“Dan maknanya, tinggalkanlah apa yang engkau ragu di dalamnya baik ucapan atau perbuatan bahwa itu dilarang darinya atau kah tidak atau itu sunnah atau bid’ah dan menujulah kepada apa yang engkau tidak ragu dari keduanya. Dan yang dimaksud bahwa seorang mukallaf membangun perkaranya di atas keyakinan yang murni dan perwujudan yang sebenar-sebenarnya dan dia berada di atas ilmu dalam beragama.”

๐Ÿ“šTuhfatul Ahwadzi (7/187).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 2 Dzulqa’dah 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/