عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ، إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ “. رواه البخاري.
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Biarkanlah apa yang aku tinggalkan untuk kalian, hanya saja orang-orang sebelum kalian binasa karena mereka gemar bertanya (karena keras kepala) dan menyelisihi nabi mereka, jika aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah, dan apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian.”
📚HR. Bukhori (7288).
🌻Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad hafizhahullah berkata:
“Adapun jika orang itu bertanya dari suatu yang dia inginkan dalam perkara agamanya, maka ini perkara yang kita diperintahkan untuk bertanya darinya, dikarenakan hanya saja obat tidak paham adalah bertanya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
(فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ). الأنبياء (7)
“Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.”(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 7)
Adapun orang yang bertanya untuk membantah dan keras kepala, bukan untuk memahami tentang agama ataupun belajar, maka ini yang tidak boleh bertanya sedikit pun terlebih lagi banyak.”
📚Aqidah Ahlis Sunnah wal Jamaah hal. 84.
💐Faedah Pelajaran Kitab Tersebut Bersama Syaikh Muhammad Al-Imam, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 21 Rabii’ul Awwal 1443H.
✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/