Risalah Kesembilan Tentang Tata Cara Sholat

26). Apakah hukum sholat yang dilewati sesuatu di depannya (sedangkan orang yang sholat itu) tanpa sutrah atau sesuatu tersebut lewat antara dia dan sutrahnya (sedangkan) dia tidak mencegahnya?

Jawab:

๐ŸŒพSholatnya shahih tapi berkurang pahalanya, kecuali yang lewat di depannya perempuan dewasa atau anjing hitam atau keledai, maka sholatnya batal.

27). Apakah dalil atas batalnya sholat dengan lewatnya perempuan, anjing hitam dan keledai di depan orang yang sholat?

Jawab :

๐ŸŒธDalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ๐Ÿ™ ูŠูŽู‚ู’ุทูŽุนู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุญูู…ูŽุงุฑู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจู ูˆูŽูŠูŽู‚ููŠ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูุซู’ู„ู ู…ูุคู’ุฎูุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู„ ).ู ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda, “Yang memutuskan shalat ialah perempuan dewasa (telah haidh), keledai, dan anjing. Dan untuk menjaga yang demikian itu (dengan meletakkan sutrah) semisal pelana unta.”_

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.

โ–ถ Dan makna “memutus sholat” yaitu membatalkannya, dan anjing yang membatalkan sholat adalah anjing hitam karena dia adalah setan seperti yang disebutkan dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu.

28). Apa sifat perempuan yang memutuskan sholat?

Jawab :

๐ŸŒบPerempuan yang memutuskan sholat adalah perempuan sudah baligh yang telah mencapai umur haid.

๐ŸŒฟBerkata sebagian ahlul ilmi:

Adapun anak perempuan kecil, maka tidak memutus sholat. Wallahu’alam.

โžก Lihatlah sifat sholat Nabi karya Syaikh Al-Albany.

๐ŸŒพSeperti yang tercantum dalam Sunan Abu Dawud dari Jabir bin Zaid menyebutkan:

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง ูŠู‚ูˆู„” ูŠูŽู‚ู’ุทูŽุนู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุงุฆูุถู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽู„ู’ุจ.” ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ

dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata “Yang dapat memutus (membatalkan) shalat seseorang adalah wanita yang telah haidh dan anjing.”

โžก Dan perempuan yang telah haidh tidaklah memutuskan sholat kecuali dia berjalan melewati di depan orang sholat. Adapun bila dia diam berdiri, duduk atau berbaring di depan orang yang sholat, maka tidak memutus sholatnya.

โžก Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau berkata:

( ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ูˆูŽุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ู…ูุถู’ุทูŽุฌูุนูŽุฉูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽุฑููŠุฑู ). ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

Sungguh aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat, sementara aku berbaring di atas tempat tidur antara beliau dan arah kiblatnya.

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.