Kesabaran Dan Berharap Pahala Berbuah Surga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَمُوتُ لَهُمَا ثَلَاثَةُ أَوْلَادٍ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا أَدْخَلَهُمَا اللَّهُ وَإِيَّاهُمْ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ الْجَنَّةَ وَقَالَ يُقَالُ لَهُمْ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ قَالَ فَيَقُولُونَ حَتَّى يَجِيءَ أَبَوَانَا قَالَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَيَقُولُونَ مِثْلَ ذَلِكَ فَيُقَالُ لَهُمْ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَبَوَاكُمْ ). رواه الإمام أحمد والنسائي وصححه الألباني والوادعي.

dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah dua orang muslim (suami istri) yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya sebelum umur baligh, kecuali Allah akan memasukkan keduanya dan mereka semua ke dalam surga dengan rahmat dan karunia-Nya; beliau bersabda: “Lalu dikatakan kepada mereka; ‘Masuklah kalian semua ke dalam surga’.” beliau bersabda: “Lalu mereka menjawab; ‘Kami tidak akan masuk sehingga kedua orang tua kami datang’, hingga dikatakan tiga kali, dan mereka pun menjawab dengan jawaban yang sama, lalu dikatakan kepada mereka; ‘Masuklah kalian semua ke dalam surga bersama kedua orang tua kalian’.”

📚HR. Imam Ahmad dan An-Nasa`i, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Al-Jaami’ (5780) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Asy-Syafa’ah hal.201.

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 16 Rabiuts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Orang Yang Paling Celaka

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَمْعَةَ ، قَالَ : خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ النَّاقَةَ، وَذَكَرَ الَّذِي عَقَرَهَا ، فَقَالَ : ” { إِذِ انْبَعَثَ أَشْقَاهَا } انْبَعَثَ بِهَا رَجُلٌ عَزِيزٌ عَارِمٌ مَنِيعٌ فِي رَهْطِهِ مِثْلُ أَبِي زَمْعَةَ “. ثُمَّ ذَكَرَ النِّسَاءَ فَوَعَظَ فِيهِنَّ، ثُمَّ قَالَ : ” إِلَامَ يَجْلِدُ أَحَدُكُمُ امْرَأَتَهُ ؟ ” فِي رِوَايَةِ أَبِي بَكْرٍ : ” جَلْدَ الْأَمَةِ “. وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ : ” جَلْدَ الْعَبْدِ، وَلَعَلَّهُ يُضَاجِعُهَا مِنْ آخِرِ يَوْمِهِ “. ثُمَّ. وَعَظَهُمْ فِي ضَحِكِهِمْ مِنَ الضَّرْطَةِ، فَقَالَ : ” إِلَامَ يَضْحَكُ أَحَدُكُمْ مِمَّا يَفْعَلُ ؟ “. متفق عليه.

dari Abdullah bin Zam’ah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah, lalu beliau menyebut unta (mukjizat Nabi Shalih ‘alaihis salam) dan menyebut orang yang menyembelihnya, beliau menyebut: “Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.” (QS. Asy-Syams:12) orang yang terpandang, sangat buruk perilakunya dan kuat dalam kaumnya seperti Abu Zam’ah.” Setelah itu beliau menyebut kaum wanita dan memberi mereka nasehat lalu beliau bertanya: “Kenapa seseorang dari kalian mencambuk istrinya?, riwayat Abu Bakr menyebutkan: “Mencambuk budak wanita”, riwayat Abu Kuraib menyebutkan: “Mencambuk budak lelaki, dan mungkin ia menidurinya di penghujung hari.” Setelah itu beliau menasehati mereka tentang tawa karena bunyi kentut, beliau bersabda: “Kenapa salah seorang dari kalian menertawakan yang dilakukannya?.”

📚 HR. Bukhori (3377, 4942, 5204, 6042) dan Muslim (2855).

💐Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 16 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Faedah-Faedah Hadits Tentang Orang Yang Paling Celaka

🌻Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata:

“Di antara faedah hadits:

  1. Hadits-hadits telah datang bahwa laki-laki yang membunuh unta adalah Uhaimir dari kaum Tsamud. Dan lafazh orang yang paling celaka dari kaumnya, hadits-hadits telah datang juga bahwa dia adalah orang yang paling celaka dari orang-orang dulu dan orang-orang yang setelahnya; dari hadits Ali, Jabir bin Samurah dan Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhum.
  2. Telah masyhur di kalangan para ahli tafsir bahwa nama laki-laki yang membunuh onta adalah Qudar bin Saalif.
  3. Rasulullah ﷺ menyifati orang yang membunuh onta, bahwa ia adalah seorang yang memiliki kekuatan, terpandang di kaumnya, dan terkenal dengan suka berbuat kejelekan dan kerusakan di muka bumi.
  4. Hadits ini memberikan faedah bahwa pelaku langsung terhadap suatu dosa lebih besar kriminalnya dari orang yang memberikan bantuan dan berjanji akan berbuat tetapi tidak melakukannya secara langsung.
  5. Hadits ini menunjukkan akan pemberian nasehat kepada manusia dengan menyebutkan apa yang terjadi pada orang-orang kafir zaman dahulu, sebagai peringatan kepada orang yang setelah mereka dari menyerupai perbuatan mereka dan terjatuh seperti yang mereka lakukan.
  6. Hadits ini memberikan faedah bahwa memukul wanita merdeka seperti memukul budak wanita; dikarenakan terdapat perbuatan aniaya pada yang demikian itu.” 💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 16 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Risalah Kedua Puluh Empat Tentang Seputar Tata Cara Sholat

🌸Tata Cara Rukuk🌸

73). Bagaimana tata cara rukuk?

Jawab:

🍃Tata cara rukuk yaitu seorang yang sholat bertakbir ketika hendak rukuk kemudian menjadikan antara kepala dan punggungnya sejajar, punggungnya tidak melengkung ke bawah dan kepalanya tidak diangkat dan tidak pula direndahkan, telapak tangannya menggenggam lutut, jari-jemarinya direnggangkan,kedua lengan dijauhkan dari kedua sisi badannya, kedua kakinya tegak lurus tidak dilengkungkan dari lutut, tumakninah sampai tenang sendi-sendi pada tempatnya.

🌿Dalil-dalil tentang rukuk berikut ini:

➡ Dalil tentang meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua lutut:

1) Hadits Sa’d bin Abi Waqqos radhiyallahu ‘anhu:

( كان يَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya”.

📚 HR. Bukhori.

2). Hadits Abu Hamid As-Sa’idy radhiyallahu ‘anhu:

( كان يمكن كفيه من ركبتيه ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ menempatkan kedua tangannya pada kedua lututnya”.

📚 HR. Bukhori.

➡ Dalil merengganggkan jari-jemari:

1. Hadits Abu Mas’ud Al-Badry radhiyallahu ‘anhu:

( كان يفرج بين أصابعه ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ merengganggkan jari-jemarinya”.

📚 HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani.

➡ Dalil menjauhkan (merenggangkan) kedua siku dari sisi badan (rusuk)

1. Hadits Abu Hamiid radhiyallahu ‘anhu:

( كَانَ يُجَافِيْ وَيُنَحِّيْ مِرْفَقَيْهِ عَنْ جَنْبَيْهِ ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ merengganggkan dan menjauhkan kedua sikunya dari kedua sisi badannya”.

📚 HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

➡ Dalil sejajarnya punggung dan kepala:

1. Hadits dari beberapa Sahabat radhiyallahu ‘anhum:

( كَانَ إِذَا رَكَعَ بَسَطَ ظَهْرَهُ وَسَوَّاهُ حَتَّى لَوْ صُبَّ المَاءُ لَاسْتَقَرَّ ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ jika rukuk meluruskan punggungnya dan menyamakannya sampai apabila dituangkan air kepadanya tidak akan tumpah”.

📚HR. Thabraniy dan selainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

🌴Di antaranya:

1. Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:

( وَكَانَ إِذَا رَكَعَ لَمْ يُشْخِصْ رَأْسَهُ وَلَمْ يُصَوِّبْهُ وَلَكِنْ بَيْنَ ذَلِك ).

“Dan beliau apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi melakukan antara kedua hal tersebut “.

📚 HR. Muslim.

➡ Dalil tumakninah adalah:

1. Hadits Yahya bin Khollad dari pamannya (Rifa’ah bin Rofi’ radhiyallahu ‘anhu)

( كان يَرْكَعُ حَتَّى تَطْمَئِنَّ مَفَاصِلُهُ ).

“Dahulu Rasulullah ‎ﷺ rukuk sampai tenang semua persendiannya”.

📚 HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

Risalah Kedua Puluh Tiga Tentang Seputar Tata Cara Sholat

69). Bagaimana sifat bacaan sholat Malam (Tahajjud)?

Jawab:

🍃Sunnahnya adalah memperpanjang bacaan.

➡ Dalilnya adalah hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 🙁 أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ ). رواه مسلم.

dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat yang paling Afdal (utama) adalah shalat yang lama berdirinya.”

📚 HR. Muslim.

🌿Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah maksud dari “Al Qunut” adalah berdiri.

➡ Dan hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ فَقُلْتُ يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ثُمَّ مَضَى فَقُلْتُ يُصَلِّي بِهَا فِي رَكْعَةٍ فَمَضَى فَقُلْتُ يَرْكَعُ بِهَا ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ ثُمَّ رَكَعَ فَجَعَلَ يَقُولُ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ قَامَ طَوِيلًا قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ ثُمَّ سَجَدَ فَقَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى فَكَانَ سُجُودُهُ قَرِيبًا مِنْ قِيَامِهِ قَالَ وَفِي حَدِيثِ جَرِيرٍ مِنْ الزِّيَادَةِ فَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ.

dari Hudzaifah ia berkata; Pada suatu malam, saya shalat (Qiyamul Lail) bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau mulai membaca surat Al-Baqarah. Kemudian saya pun berkata (dalam hati bahwa beliau) akan rukuk pada ayat yang ke seratus. Kemudian (seratus ayat pun) berlalu, lalu saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan shalat dengan (surat itu) dalam satu rakaat. Namun (surat Al Baqarah pun) berlalu, maka saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan segera rukuk. Ternyata beliau melanjutkan dengan mulai membaca surat An Nisa` hingga selesai membacanya. Kemudian beliau melanjutkan ke surat Ali Imran hingga beliau selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat tasbih, beliau bertasbih dan bila beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk memohon (berdoa), beliau memohon, dan bila beliau membaca ayat ta’awwudz (ayat yang memerintahkan untuk memohon perlindungan) beliau memohon perlindungan. Kemudian beliau rukuk. Dalam rukuk, beliau membaca: “SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIM (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung).” Dan lama beliau ruku’ hampir sama dengan berdirinya. Kemudian beliau membaca: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Maha Mendengar Allah akan orang yang memuji-Nya).” Kemudian beliau berdiri dan lamanya berdiri lebih kurang sama dengan lamanya rukuk. Sesudah itu beliau sujud, dan dalam sujud beliau membaca: “SUBHAANA RABBIYAL A’LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).” Lama beliau sujud hampir sama dengan lamanya berdiri. Sementara di dalam hadits Jarir terdapat tambahan; Beliau membaca: “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA LAKAL HAMDU (Allah Maha Mendengar akan orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji).”

📚 HR. Muslim

🌿Dalam rakaat ini Rasulullah ‎ﷺ membaca 5 juz dalam satu rakaat dan ini merupakan dalil bahwa asalnya sholat malam itu memperpanjang bacaan dan boleh meringankan (memperpendek) bacaan tetapi yang utama memperpanjang bacaan.

70). Bagaimana sifat bacaan sholat Sunnah Shubuh?

Jawab:

🍁 Beliau membaca:

{ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ } و َ{قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ}.

➡ Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ.

dari Abu Hurairah bahwa dalam dua rakaat fajarnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat Al-Kafirun dan Qul Huwallahu Ahad (Surat al-ikhlash).

📚 HR. Muslim.

🎋Terkadang beliau membaca selainnya.

71). Bagaimana cara dalam membaca Al-Qur’an?

Jawab:

🍃Membaca Al-Qur’an dengan suara indah dan bagus dengan menjaga hukum tajwid dan menadaburi makna ayat, meminta rahmat ketika membaca ayat rahmat, meminta perlindungan dari adzab ketika membaca ayat adzab dan dua terakhir ini dalam sholat malam.

➡ Dalilnya adalah hadits Baro bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma:

عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 🙁 زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ ). رواه أبو داود وصححه الألباني.

dari Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perindahlah Al-Qur’an dengan suara kalian.”

📚 HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani

➡ Dan hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:( إِنَّ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ صَوْتًا بِالْقُرْآنِ الَّذِي إِذَا سَمِعْتُمُوهُ يَقْرَأُ حَسِبْتُمُوهُ يَخْشَى اللَّهَ ).

dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling baik suaranya dalam membaca Al-Quran adalah orang yang apabila kalian mendengarnya sedang membaca (Al-Quran), kalian mengiranya ia takut kepada Allah. “

📚 HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albany.

➡ Dan hadits Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu yang telah lewat :

عَنْ حُذَيْفَةَ “…يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ…. رواه مسلم.

Hadits Hudzaifah.. . Kemudian beliau melanjutkan ke surat Ali Imran hingga selesai hingga beliau selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat tasbih, beliau bertasbih dan bila beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk memohon, beliau memohon, dan bila beliau membaca ayat ta’awwudz (ayat yang memerintahkan untuk memohon perlindungan) beliau memohon perlindungan.

📚 HR. Muslim.

72). Apa yang dilakukan seorang yang sholat jika was-was mendatanginya ketika sholat atau membaca Al-Qur’an ?

Jawab:

🌿Berlindung kepada Allah Ta’ala dari setan kemudian meludah sedikit ke sebelah kirinya sebanyak tiga kali.

➡ Dalilnya adalah hadits Utsman bin Abil ‘Ash, beliau mendatangi Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam:

ْ عن أَبِي الْعَلَاءِ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ أَبِي الْعَاصِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِي وَبَيْنَ صَلَاتِي وَقِرَاءَتِي يَلْبِسُهَا عَلَيَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: ( ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَنْزَبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْهُ وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا ) قَالَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللَّهُ عَنِّي. رواه مسلم.

Dari Abu ‘Ala` bahwa Utsman bin Abu Al-‘Ash datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya; “Ya, Rasulullah! Aku sering diganggu setan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau karenanya. Bagaimana itu?” Maka bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ‘Ya, yang demikian itu memang gangguan setan yang dinamakan Khinzab. Karena itu bila engkau diganggunya, maka segeralah mohon perlindungan kepada Allah dari godaannya, sesudah itu meludah sedikit ke sebelah kirimu tiga kali! ‘ Kata Usman; ‘Setelah kulakukan yang demikian, maka dengan izin Allah godaan seperti itu hilang.’

📚 HR. Muslim.

🍃Tidak mengapa menoleh sedikit ke sebelah kiri ketika meludah sedikit dengan tidak mengganggu orang yang sholat di sebelah kirinya.

Risalah Kedua Puluh Dua Tentang Seputar Tata Cara Sholat

65). Bagaimana sifat bacaan sholat Dhuhur?

Jawab:

🍃Sesuai As-Sunnah dalam sholat Dhuhur adalah memanjangkan bacaan, maka dipanjangkan rakaat pertama kira-kira tiga puluh ayat kemudian rakaat yang kedua lebih pendek dari yang pertama, rakaat ketiga dan keempat lebih pendek dari dua rakaat yang pertama.

➡ Dalilnya adalah hadits Abu Said Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ لَقَدْ كَانَتْ صَلَاةُ الظُّهْرِ تُقَامُ فَيَذْهَبُ الذَّاهِبُ إِلَى الْبَقِيعِ فَيَقْضِي حَاجَتَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يَأْتِي وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِمَّا يُطَوِّلُهَا. رواه مسلم.

dari Abu Sa’id al-Khudri dia berkata, “Sungguh shalat Dhuhur dikumandangkan iqamah, maka seseorang pergi ke al-Baqi’, lalu menunaikan hajatnya, kemudian berwudhu, kemudian dia mendatangi (shalat jamaah) sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih pada rakaat pertama yang beliau panjangkan.”

📚HR. Muslim.

66). Bagaimana sifat bacaan sholat Ashar?

Jawab:

🌿Bacaan sholat Ashar lebih pendek dari bacaan sholat Dhuhur yaitu separuh bacaan sholat Dhuhur.

➡ Dalilnya adalah hadits Abu Said Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كُنَّا نَحْزِرُ قِيَامَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ مِنْ الظُّهْرِ قَدْرَ قِرَاءَةِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةِ وَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ النِّصْفِ مِنْ ذَلِكَ وَحَزَرْنَا قِيَامَهُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ مِنْ الْعَصْرِ عَلَى قَدْرِ قِيَامِهِ فِي الْأُخْرَيَيْنِ مِنْ الظُّهْرِ وَفِي الْأُخْرَيَيْنِ مِنْ الْعَصْرِ عَلَى النِّصْفِ مِنْ ذللك. وفي روا ية: ” قَدْرَ ثَلَاثِينَ آيَةً”. رواه مسلم.
أي في الركعتين ِ الْأُولَيَيْنِ مِنْ الظُّهْرِ

dari Abu Sa’id al-Khudri dia berkata, “Kami memperkirakan (kadar waktu) berdirinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat Dhuhur dan ashar. Maka kami memperkirakannya dalam dua rakaat pertama dari shalat Dhuhur sekitar bacaan alim lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), dan kami memperkirakan waktu berdirinya beliau pada dua rakaat lainnya sekitar setengah dari hal tersebut. Dan kami memperkirakan berdirinya beliau pada dua rakaat pertama shalat ashar setengah dari hal tersebut.”

📚 HR. Muslim.

🍃Yaitu: pada dua rakaat pertama dari shalat Dhuhur.

Dalam riwayat lain:
sekitar tiga puluh ayat.

🍁Makna “نَحْزُر” yaitu kami memperkirakan.

67). Bagaimana sifat bacaan sholat Maghrib?

Jawab:

🌿Sunnahnya adalah terkadang panjang, terkadang pendek dan tengah-tengah antara panjang dan pendek.

🎋Dahulu Rasulullah ‎ﷺ terkadang membaca Qishar (pendek) mufashshol, Thuwal (panjang) mufashshol atau wasath (tengah) mufashshol. Rasulullah ‎ﷺ membaca surat Al-Mursalat kadangpula Surat Al-A’raf.

➡ Dalilnya adalah hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu:

عن زَيْدُ بْنُ ثَابِت رضي الله عنهٍ قال وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْمَغْرِبِ بِطُولَى الطُّولَيَيْنِ قَالَ قُلْتُ مَا طُولَى الطُّولَيَيْنِ قَالَ الْأَعْرَافُ.

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu’ anhu berkata: aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dua surat panjang dari surat-surat panjang dalam shalat Maghrib?.” Ibnu Abu Mulaikah berkata; “Kataku; “Apakah dua surat panjang dari surat-surat panjang tersebut?” Urwah menjawab; “Yaitu Al-A’raf.

🌸 Al-Mufashshol (1) yaitu dari Surat Qof sampai Surat An-Nas

68). Bagaimana sifat bacaan sholat Isya’?

Jawab:

🌿Sunnahnya adalah memperpendek bacaan dalam sholat isya, membaca dari ausath (tengah) mufashshol dan qishar (pendek) mufashshol .

➡ Dalilnya adalah hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ جَابِرٍ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الْأَنْصَارِيُّ لِأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّهُ مُنَافِقٌ فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى.

dari Jabir bahwasanya dia berkata, “Mu’adz bin Jabal al-Anshari shalat Isya’ mengimami para sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas mereka, maka seorang laki-laki dari kalangan kami berpaling, lalu shalat sendirian. Lalu Mu’adz diberitahu tentangnya, maka dia berkata, ‘Dia seorang yang munafik.’ Ketika hal tersebut sampai pada laki-laki tersebut maka dia mengunjungi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu yang dikatakan Mu’adz. Maka Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda kepadanya, ‘Apakah kamu ingin menjadi pemfitnah (yang membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu’adz?. Apabila kamu mengimami manusia, maka bacalah surat asy-Syams wa dhuhaha, Sabbihisma Rabbika al-A’la, dan Iqra’ Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya’.”

📚 HR. Muslim


(1).Penerjemah:

🌺 Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

“Dan Mufashshol ada tiga macam sebagaimana ditunjukkan pada perkataan Penulis (Zadul Mustaqni’), di antaranya Thuwal, Qishor dan Wasath, maka termasuk

Thuwal Mufashshol: dari surat Qof sampai surat An-Naba’.
Ausath Mufashshol: dari Surat An-Naba’ sampai surat Adh-Dhuha
Qishor Mufashshol:
dari Surat Adh-Dhuha sampai surat An-Nas.

🍁 Dan dinamakan Mufashshol karena banyak pemisahnya disebabkan surat-suratnya pendek.”

📚 Asy-Syarhul Mumti’ karya beliau [3/75].

🍃 Imam Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

“Dari surat Qof sampai akhir Al-Qur’an (surat An-Nas) menurut pendapat yang rajih (kuat),dan dinamakan ‘Mufashshol’ karena banyaknya pemisah yaitu dengan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) menurut pendapat yang kuat”.

📚 Fathul Bari [2/259].

Di Antara Sebab Munculnya Kegundahan Dan Kemurungan

🌻Ibnul Qayyim (wafat 751H) rahimahullah berkata:

“Hanya saja kegundahan, kedukaan dan kesedihan itu terjadi; dikarenakan dua hal: salah satunya adalah kecintaan kepada dunia dan sangat menginginkannya. Dan yang kedua adalah adanya kekurangan dan peremehan terhadap amalan kebaikan dan ketaatan.”

📚 ‘Uddatush Shabirin hal.256.

💐 Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 15 Rabiuts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Ridha Dengan Qadha` dan Qadar

🌻Abdullah bin Mas’ud (wafat 32H) radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Sungguh aku mengigit bara api sampai dingin lebih aku cintai daripada aku mengatakan sesuatu yang telah Allahﷻ takdirkan: ‘Seandainya itu tidak terjadi’.”

📚Az-Zuhd (128) karya Abu Dawud dengan sanad shahih.

💐 Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 15 Rabiuts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Penduduk Surga Dari Umat Rasulullah ﷺ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: ( سَأَلْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَوَعَدَنِي أَنْ يُدْخِلَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةِ الْبَدْرِ فَاسْتَزَدْتُ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعِينَ أَلْفًا فَقُلْتُ أَيْ رَبِّ إِنْ لَمْ يَكُنْ هَؤُلَاءِ مُهَاجِرِي أُمَّتِي ). قَالَ: إِذَنْ أُكْمِلَهُمْ لَكَ مِنْ الْأَعْرَابِ. رواه الإمام أحمد وجود إسناده الألباني وحسنه الوادعي.

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: “Aku memohon kepada Rabbku ‘azza wa jalla, lalu Allah memberiku janji untuk memasukkan dari umatku sebanyak tujuh puluh ribu semisal bulan di malam purnama, lalu aku meminta tambahan, dan Dia memberiku tambahan bahwa setiap seribu orang akan membawa tujuh puluh ribu orang. Lalu aku berkata; ‘Wahai Rabb, bagaimana jika jumlah itu tidak terpenuhi dari orang-orang yang berhijrah dari umatku?’ Allah berfirman: ‘Kalau begitu akan Aku penuhi jumlah itu dari arab badui’.”

📚HR. Imam Ahmad, dijayyidkan sanadnya oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (1484) dan dihasankan oleh Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1440).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 15 Rabiuts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Kelezatan Bermunajat Kepada Allah ﷻ

🌻Muslim bin Yasar rahimahullah berkata:

“Tidaklah merasa lezat orang-orang yang merasakan kelezatan seperti lezatnya menyendiri dalam bermunajat kepada Allah Azza wa Jalla.”

📚Hilyatul Auliyaawa Thobaqotul Ashfiyaa(2/294) karya Abu Nu’aim Al -Ashbahaniy (wafat 430H).

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat14 Rabii’uts Tsani 1443H .

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id