Sebelum Hari Kiamat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:( قَبْلَ السَّاعَةِ سِنُونَ خَدَّاعَةٌ يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ ). رواه الإمام أحمد وحسنه الألباني والوادعي.

dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebelum hari kiamat akan datang tahun-tahun yang penuh tipu muslihat, orang yang jujur didustakan sedang pendusta dipercaya, orang yang amanah dikhianati sedang pengkhianat diberi amanah, dan Ruwaibidhah (orang bodoh pada perkara yang terkait orang banyak) akan berbicara.”

📚HR. Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (1887) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Dalail An-Nubuwwah hal. 476.

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 12 Rabiuts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Faedah-Faedah Hadits Tentang Berapa Banyak Orang Yang Kusut

🌻Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata:

“Di antara faedah hadits:

  1. Sungguh telah datang hadits ini dari Anas, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Abu Darda’, Tsauban, Abu Umaamah, Hudzaifah dan selain mereka radhiyallahu ‘anhum. Hadits ini mutawatir dalam bab keutamaan.
  2. Sabda Rasulullahﷺ : (Berapa banyak orang yang rambutnya kusut, terusir di pintu-pintu rumah), Bahwa dia dihina di hadapan kebanyakan manusia, tidak diperhatikan dan tidak pula dihiraukan; bisa jadi karena kefakiran dan keshalihannya atau kefakirannya saja.
  3. Sabda Rasulullahﷺ : (seandainya bersumpah atas nama Allah), Yaitu seandainya bersumpah dan berkata : ” Wallahi (Demi Allah), sungguh Allahﷻ akan berbuat begini.”
  4. Sabda Rasulullahﷺ : (pasti Allah tunaikan), Yaitu Allahﷻ akan memberinya apa yang dia minta, baik jalan keluar dari kesusahan, atau tertolak bala, atau perbaikan keadaan. Dan sumpah ini boleh. Dan apa yang menjadi kenyataan dari sumpahnya, maka itu merupakan karamah baginya dari Allahﷻ. Dan aslinya tidak adanya bersumpah atas Allahﷻ (menyumpahi Allah); dikarenakan apa yang ditakutkan atas orang yang bersumpah, dia menjadi seorang yang lancang terhadap Allahﷻ, merasa takjub dengan dirinya dan terfitnah dengan ibadahnya.
  5. Hadits ini mendorong untuk memperbaiki hubungan yang baik antara hamba dengan Allahﷻ (dengan berbuat ketaatan dan menjauhi dosa dan kemaksiatan).”

💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa 11 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Jangan Merendahkan Orang Miskin (Yang Sholih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ “. تفرد به مسلم.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berapa banyak orang yang kusut rambutnya berdebu, yang terusir di pintu-pintu rumah, seandainya bersumpah atas nama Allah (berdoa), pasti Allah kabulkan.”

📚 HR. Muslim (2854).

💐Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa11 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Risalah Ketujuh Belas Tentang Seputar Tata Cara Sholat

47). Apakah gugur kewajiban sholat bagi orang sakit atau tidak mampu?

Jawab:

🌸Tidak gugur kewajiban sholat bagi orang yang sakit dan tidak mampu, hanya saja dia sholat semampunya. Jika mampu berdiri, bila tidak mampu maka sholat dengan duduk, bila tidak mampu berbaring pada salah satu sisi badan atau dengan isyarat seperti yang terdapat di hadits Imron, pada soal nomor 45.

🌿Tidak gugur kewajiban sholat bagi orang sakit kecuali dalam keadaan sakit parah yang tidak memungkinkan bagi orang yang sakit itu menunaikan sholat sampai keluar waktunya seperti sakit hendak melahirkan, ini bagi wanita atau sakit yang sangat parah yang tidak memungkinkan ditegakkannya sholat atau karena operasi besar, Wallahu A’lam.

➡ Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

{ فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُم }.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

➡ Dan firman Allah Ta’ala:

{ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَها }.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

48). Bagaimana sholat orang sakit yang tidak mampu rukuk dan sujud?

Jawab:

🍁Dia berisyarat dengan kepala atau jemarinya (1).

▶ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

{ فَا تَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ }.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

Dan firman Allah Ta’ala:

{ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَها }.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Dan firman Allah Ta’ala:

{ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ }.

“Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 78)

➡ Dan hadits Imron bin Hushain pada soal nomor 45.

49). Bagaimana tata cara duduk orang yang sholat dalam keadaan duduk?

Jawab:

🌸Duduk bersila atau duduk semampunya.

➡ Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مُتَرَبِّعً

dari ‘Aisyah dia berkata; ‘Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat sambil duduk dengan kaki bersilang di bawah paha (bersila).”

📚 HR. An-Nasa’i dan dishahihkan oleh Al-Albany.


(1). Penerjemah:

🌺Berkata Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah:

Keenam: Apabila tidak mampu isyarat dengan kepala dalam rukuk dan sujud maka dia mengisyaratkan dalam sujud dengan matanya, dia pejamkan sedikit untuk ruku’ dan dia pejamkan sangat (lebih lagi) untuk sujud. Adapun isyarat dengan jari sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sakit tidaklah benar dan Aku tidaklah mengetahui ada padanya asal dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dan tidak pula perkataan Ulama.

📚 Majmu’ Fatawa wa Rasail Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin (15/230) dalam pembahasan: Bab Sholat Orang Yang Memiliki Uzur.

Keshalihan Seorang Hamba

🌻Muhammad bin Al-Munkadir Al-Qurasyi (wafat 130H) rahimahullah berkata:

“Sungguh Allah benar-benar akan menjadikan baik anak, anak cucu seorang hamba dikarenakan keshalihan hamba tersebut, dan akan menjaganya di rumahnya, dan rumah- rumah yang di sekelilingnya selama dia berada di antara mereka.”

📚 Az-Zuhd (330) karya Ibnul Mubarak (wafat 181H) dengan sanad shahih.

💐Faedah Pelajaran Shahih Bukhori Bersama Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 10 Rabii’uts Tsani 1443H .

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Keimanan Yang Sempurna

🌻Sufyan bin Sa’id Ats Tsauri (wafat 161H) rahimahullah berkata:

“Tidak lurus suatu perkataan kecuali dengan perbuatan. Dan tidak lurus perkataan dan perbuatan kecuali dengan niat. Dan tidak lurus perkataan, perbuatan dan niat kecuali dengan mencocoki Sunnah.”

📚Hilyatul Auliyaawa Thobaqotul Ashfiyaa(7/32) karya Abu Nu’aim Al Ashbahaniy (wafat 430H) dengan sanad shahih.

💐Faedah Pelajaran Shahih Bukhori Bersama Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 10 Rabii’uts Tsani 1443H .

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Risalah Kedelapan Belas Tentang Seputar Tata Cara Sholat

50). Apakah hukum sholat di atas kapal atau pesawat terbang?

Jawab:

🌿Boleh, jika dikhawatirkan keluar dari waktu sholat.

➡ Dalilnya adalah Hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata:

“Rasulullah ‎ﷺ ditanya tentang sholat di kapal, Beliau ‎ﷺ bersabda:

( صَلِّ قَائِمًا إِلَّا أَنْ تَخَافَ الْغَرَقَ)

“Sholatlah berdiri kecuali jika engkau takut tenggelam (maka sholatlah dengan duduk).”

📚HR. Daaraquthniy dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

🌸Di sini disebutkan bahwa sholat di kapal atau pesawat terbang dengan berdiri, kecuali jika khawatir akan dirinya terjatuh atau tenggalam, maka sholat dalam keadaan duduk.

🌺Menghadap qiblat ketika memulai sholat dan tidak mengapa jika kapal mengarah kepada selain qiblat setelah itu karena dalam keadaan darurat,

➡ Allah Ta’ala berfirman:

{ فَا تَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ }.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun 64: Ayat 16)

51). Bolehkah sholat nafilah (sunnah) di atas kendaraan (mobil, pesawat atau hewan tunggangan) dalam keadaan tidak darurat?

Jawab:

🌷Ya, boleh.

➡ Dan dalilnya adalah hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَافَرَ فَأَرَادَ أَنْ يَتَطَوَّعَ اسْتَقْبَلَ بِنَاقَتِهِ الْقِبْلَةَ فَكَبَّرَ ثُمَّ صَلَّى حَيْثُ وَجَّهَهُ رِكَابُهُ.

Dari anas bin Malik bahwa apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hendak mengerjakan shalat sunnah, beliau menghadapkan untanya ke arah Kiblat, lalu beliau shalat ke arah mana saja kendaraan (untanya) menghadap.”

📚 HR. Imam Abu Dawud dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albany.

➡ Dalam riwayat Imam Ahmad dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany :

(حَيْثُمَا تَوَجَّهَتْ بِهِ).

“Ke arah mana pun kendaraan itu menghadap.”

🌸 Apabila datang waktu sholat fardhu turun dari kendaraannya setelah itu menghadap kiblat kemudian sholat.

🌿 Sebagaimana hadits Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:

عن جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ الْمَكْتُوبَةَ نَزَلَ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ.

Dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendirikan shalat diatas hewan tunggangannya menghadap ke Timur. Jika Beliau hendak melaksanakan shalat wajib, maka Beliau turun dan melaksanakannya dengan menghadap kiblat”.

📚 HR. Bukhori.

52). Bolehkah sholat nawafil (sunnah) dalam keadaan duduk tanpa adanya uzur?

Jawab:

🌷Ya, boleh

🍀Akan tetapi yang utama dia sholat dalam keadaan berdiri karena sholat duduk pahalanya separuh sholat berdiri kecuali bagi orang yang memiliki uzur baginya pahala sempurna.

➡ Dalilnya adalah hadits Hafshoh radhiyallahu ‘anha:

عن حَفْصَةَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي سُبْحَتِهِ قَاعِدًا حَتَّى كَانَ قَبْلَ وَفَاتِهِ بِعَام.

dari Hafsah Berkata: “Belum pernah Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat sunnahnya beliau lakukan dengan duduk, hingga setahun sebelum wafatnya.”

📚 HR. Muslim.

Makna السُّبْحَة adalah sholat sunnah.

▶ Dan hadits Imron bin Hushain radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ الرَّجُلِ وَهُوَ قَاعِدٌ فَقَالَ مَنْ صَلَّى قَائِمًا فَهُوَ أَفْضَلُ وَمَنْ صَلَّى قَاعِدًا فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِ الْقَائِمِ وَمَنْ صَلَّى نَائِمًا فَلَهُ نِصْفُ أَجْرِ الْقَاعِد
ِ
dari Imron bin Hushain, berkata; Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang seseorang yang melaksanakan shalat dengan duduk. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Siapa yang shalat dengan berdiri maka itu lebih utama. Dan siapa yang melaksanakan shalat dengan duduk maka baginya setengah pahala dari orang yang shalat dengan berdiri dan siapa yang shalat dengan tidur (berbaring) maka baginya setengah pahala orang yang shalat dengan duduk”.

📚HR. Bukhori

Dan makna:

(وَ صَلَاتُه نَائِماً) أَي: مُضْطَجِعًا

Dan sholatnya dalam keadaan tidur

Maksudnya:
sholatnya dalam keadaan berbaring.

Faedah-Faedah Hadits Tentang Gigi Dan Kulit Penghuni Neraka

🌻Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata:

“Di antara faedah hadits:

  1. Sungguh hadits ini telah datang juga dari sahabat yang lain di antaranya: Abu Said Al Khudriy, Ibnu ‘Umar, Al Harits bin Aqyasy dan Tsauban. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abbas dan Abu Bakar, dan riwayat dari keduanya adalah mempunyai hukum marfu’ ( bersambung sampai kepada Rasulullah ﷺ).
  2. Hadits ini adalah dalil besarnya badan dan jasad orang kafir agar sesuai besarnya ini dengan azab yang telah disiapkan untuk mereka.
  3. Sabda Rasulullahﷺ : (Gigi geraham di hari kiamat seperti gunung Uhud dan lebar kulitnya tujuh puluh hasta), dalam satu riwayat (lebar kulitnya empat puluh hasta), Ini sebagai dalil besarnya tubuh orang kafir di dalam neraka berbeda-beda. Begitu pula perbedaan azab atas mereka sesuai dengan tingkat kekufuran, kelaliman dan kezaliman mereka.
  4. Penyebutan anggota tubuh ini sebagai dalil atas besarnya setiap anggota tubuh mereka.
  5. Dikarenakan besarnya badan ini dan ketika bertambahnya api yang menyala-nyala atas badan mereka, maka bertambah pula besar badan mereka membengkak, terpecah, terbelah, keluar darah dan nanah darinya sampai menjadi lembah di neraka jahannam.
    6ِ. Hadits ini dan yang semisalnya terdapat di dalamnya peringatan keras dari menghadapkan diri akan azab Jahannam (dengan melakukan dosa dan maksiat kepada Allah).
  6. Hadits menunjukkan atas sangat luasnya jahannam dan ini termasuk dalil yang menunjukkan bahwa jahannam lebih luas dari surga.
  7. Ibnul Jauzi rahimahullah menyebutkan lima faidah besarnya tubuh penduduk neraka bagi neraka dalam kitabnya Kasyf Al-Musykil.” 💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 10 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Gigi Dan Kulit Penghuni Neraka

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” ضِرْسُ الْكَافِرِ – أَوْ نَابُ الْكَافِرِ – مِثْلُ أُحُدٍ، وَغِلَظُ جِلْدِهِ مَسِيرَةُ ثَلَاثٍ “. تفرد به مسلم.

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Gigi geraham orang kafir atau gigi taring orang kafir seperti gunung Uhud dan tebalnya kulit orang kafir sejauh perjalanan tiga (hari).”

📚 HR. Muslim (2851).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَرْفَعُهُ، قَالَ : ” مَا بَيْنَ مَنْكِبَيِ الْكَافِرِ فِي النَّارِ مَسِيرَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ لِلرَّاكِبِ الْمُسْرِعِ “. متفق عليه.

dari Abu Hurairah ia memarfu’kan hadits ini, ia berkata: Di neraka jarak antara kedua pundak orang kafir ialah sejauh tiga hari perjalanan seorang penunggang yang menunggangi kendaraannya dengan cepat.”

📚HR. Bukhori (6553) dan Muslim (2852).

💐Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 10 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Sikap Bijak Dalam Menyikapi Gangguan Manusia Tanpa Kebenaran

🌿Al-Imam As-Sa’diy (wafat 1376H) rahimahullah berkata:

“Dan termasuk perkara yang mendatangkan manfaat adalah engkau mengetahui bahwa gangguan manusia kepadamu, terlebih khusus dalam ucapan mereka yang buruk, tidaklah akan memberikan madarat kepadamu, bahkan akan memadaratkan kepada mereka. Kecuali, apabila engkau menyibukkan dirimu dan membolehkannya untuk menguasai perasaanmu (untuk membalas dan berkomentar). Maka, ketika itu akan memadaratkanmu sebagaimana telah memadaratkan mereka. Jika engkau tidak memikirkannya, tidaklah akan memadaratkankan kepadamu sedikitpun.”

📚Al-Wasaail Al-Mufidah li Al-Hayah As-Sa’iidah hal. 12.

🌸Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Aku mendapatkan manfaat banyak dengan perkataan ini dan yang semisalnya.”

💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 9 Rabii’uts Tsani 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id