Risalah Kedelapan Tentang Tata Cara Sholat

24). Apa hukumnya melewati di depan orang yang shalat tanpa sutrah?

Jawab:

๐Ÿ”ฅTidak boleh melalui di depan orang sholat tanpa sutrah, barangsiapa yang melewatinya maka dia berdosa. Dalilnya adalah hadits Abu Juhaim radhiyallahu ‘anhu:

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุฌูู‡ูŽูŠู’ู…ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… : ( ู„ูŽูˆู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุงุฑู‘ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ ุงู„ู’ู…ูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูŽุงุฐูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ูููŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู…ูุฑู‘ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ). ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุงู„ู†ู‘ูŽุถู’ุฑู ู„ูŽุง ุฃูŽุฏู’ุฑููŠ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุณูŽู†ูŽุฉู‹. ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

Abu Juhaim berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kalau orang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya dia akan berhenti empat puluh, adalah lebih baik baginya daripada melewati di hadapan orang yang sedang shalat.”
Berkata Abu An-Nadhr (seorang perawi hadits ini):
“Saya tidak tahu dia berkata empat puluh hari atau bulan atau tahun.”

๐Ÿ“šHR. Bukhori dan Muslim.

25). Apa yang dilakukan orang yang sholat jika ada orang yang melewati di depannya?

Jawab:

๐ŸJika ada yang melewati di depannya, maka hendaklah dia mencegahnya dan tidak membiarkannya lewat di hadapannya tanpa sutroh. Dalilnya adalah hadits Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu:

ูŽ ุนู† ุฃุจูŠ ุณุนูŠุฏ ุงู„ุฎุฏุฑูŠ ู‚ุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู :(( ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุกู ูŠูŽุณู’ุชูุฑูู‡ู ู…ูู†ู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ููŽุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฌู’ุชูŽุงุฒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ููŽู„ู’ูŠูŽุฏู’ููŽุนู’ู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุจูŽู‰ ููŽู„ู’ูŠูู‚ูŽุงุชูู„ู’ู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููˆูŽ ุดูŽูŠู’ุทูŽุงู† )). ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

Dari Abu Sa’id berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian shalat menghadap suatu sutrah dari manusia (yang lewat), lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di depannya, maka hendaklah dia mendorongnya, jika dia menolak, hendaklah dia memeranginya karena dia adalah setan (1)”.

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.

โ–ถ Makna “memeranginya” yaitu mencegahnya dengan kuat dan tidak dimaksudkan perang sesungguhnya dan hanya saja untuk menguatkan dalam pencegahan.
โžก Lihatlah kitab Fathul Bari.


Penerjemah:

(1). Ulama dalam memaknai ( karena dia adalah setan):

๐ŸŒฟBerkata Ibnu Hajar dalam Fathul Bari:

Yaitu perbuatannya (melewati di hadapan orang yang sholat) adalah perbuatan setan karena dia menolak (ketika dicegah untuk tidak melewati orang yang sholat maka perbuatannya ini tidaklah) melainkan memberikan kekacauan bagi seorang yang sedang sholatโ€ฆ

Dan ada kemungkinan makna (kedua):hanya saja yang membawa dia melakukan seperti itu adalah setan.(pent: sebagaimana dalam riwayat Imam Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma: (karena sesungguhnya setan bersamanya).

Kesempatan Belum Tentu Terulang

๐ŸŒปAl-Imam Burhan Al-Islam Az-Zurnuji (wafat setelah tahun 593H) rahimahullah berkata:

“Selayaknya seorang penuntut ilmu bisa mengambil faedah. hingga dia mendapatkan keutamaan (keberkahan) dan kesempurnaan pada ilmunya. Dan cara mengambil faedah, hendaklah ada padanya wadah tinta (pena) di setiap waktu, hingga dia dapat mencatat apa yang dia dengar dari faedah-faedah ilmiah.”

Beliau juga berkata:

“Umur ini pendek sedangkan ilmu itu sangat banyak, oleh karena ini; selayaknya seorang penuntut ilmu tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan, serta mengambil kesempatan di waktu malam dan waktu sunyi (untuk mencari ilmu juga).”

๐Ÿ“šTa’lim Al-Muta’allim Thariq At-Ta’allum hal. 116 dan 117.

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Kitab Tersebut Bersama Syaikh Ahmad Al Ahmadi, Darul Hadits Mabar Yaman,
Sabtu 1 Rabiiuts Tsani 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Perbedaan Hati Orang Beriman Dan Orang Munafik

๐ŸŒปAl-Hasan Al-Bashri (wafat 110H) rahimahullah berkata:

“Dahulu dikatakan (zaman Sahabat Rasulullah๏ทบ): ‘Hati seorang beriman di belakang lisannya. Maka, apabila hendak bertekad dalam suatu perkara, dia memikirkannya; apabila itu baik, maka dia berkata dengannya, dan apabila selain itu (tidak baik), maka dia diam. Dan hati seorang munafik di tepi lisannya. Maka, apabila
hendak bertekad dalam suatu perkara, dia segera berkata dan menampakkannya (tanpa memikirkan baik dan buruknya’.”

๐Ÿ“š Mushonnaf Ibni Abi Syaibah nomor (35190) [wafat 235H] dengan sanad shahih.

๐Ÿ’Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 1 Rabii’ul Tsani 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Menjaga Kesehatan Dan Kearifan

๐ŸŒปWahb bin Munabbih (wafat 114H) rahimahullah berkata:

“Para tabib telah sepakat bahwa sumber pengobatan adalah penjagaan (preventif). Dan para ahli hikmah telah sepakat bahwa sumber kearifan adalah diam.”

๐Ÿ“šAsh Shomt (619) karya Ibnu Abid Dunya wafat 281H.

๐Ÿ’Darul Hadits Mabar Yaman, Jum’at 30 Rabii’ul Awwal 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Penuhilah Hati Keyakinan Kepada Allah๏ทป Dan Berbaik Sangka Kepada-Nya

๐ŸŒปSyaikh Ali Ar-Razihi hafizhahullah berkata:

“Wahai kaum Muslimin! Sungguh orang yang memperhatikan keadaan hamba dan apa yang sedang menimpa dan turun atas mereka dari keburukan , fitnah, musibah yang besar; semisal penguasaan orang-orang kafir, makar dan tipu daya orang-orang fasik atas kaum Muslimin dan ujian yang menimpa kaum Muslimin, yang bisa disaksikan dan dilihat setiap orang yang memiliki penglihatan, yang berakibat darinya keluh kesah, rasa putus asa, ketakutan dalam hati kebanyakan kaum Muslimin; yang ini takut akan dirinya, dan yang ini takut akan hartanya, dan yang itu takut akan keluarganya, dan yang lain takut akan pekerjaaannya atau tempat tinggalnya.
Maka kita katakan,
Wahai kaum Muslimin! Minta tolonglah kepada Allah, berbaik sangkalah kepada-Nya, dan penuhilah hati kalian dengan keyakinan yang kuat akan pertolongan-Nya.
Ketahuilah! Engkau adalah hamba-Nya, engkau adalah makhluk dari makhluk-makhluk Allah๏ทป, dan semua kejadian dan perkara; sama saja, yang baik atau yang buruk, Allah๏ทป telah menakdirkan semuanya. Oleh karena itu; penuhilah hati-hati kalian dengan berbaik sangka kepada Allah dan keyakinan yang kuat kepada-Nya, selama kalian beribadah hanya kepada-Nya, selama kalian rukuk dan sujud kepada-Nya, selama kalian tunduk dan patuh akan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, maka Allah๏ทป Maha Bijaksana, Maha mengetahui dengan hamba-hamba-Nya, Dia Maha mengetahui apabila hati kalian baik, maka akan memberikan ganti yang lebih baik dari apa yang menimpa kalian dan akan mengampuni kalian dan Dia lah yang akan menjaga agama-Nya dan menjaga para penolong agama-Nya.
Wahai kaum Muslimin! Sungguh termasuk rukun iman adalah beriman akan qada dan takdir, sama saja ketentuan dan takdir yang baik ataupun yang buruk.”

๐Ÿ’Faedah Khutbah Jum’at, Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 30 Rabii’ul Awwal 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Risalah Keenam Tentang Seputar Sholat

๐ŸŒบSutrah dan Sifatnya๐ŸŒบ

19). Apakah sutrah itu?

Jawab:

๐ŸŒฟSutrah adalah sesuatu yang dijadikan pembatas oleh orang yang shalat antara dia dan kiblat agar tidak ada sesuatupun yang lewat di depannya kemudian memutus shalatnya.

20). Apakah hukum sutrah bagi orang yang shalat?

Jawab:

๐Ÿ€Hukum sutrah wajib menurut pendapat yang rajih (kuat) karena perintah Nabi โ€Ž๏ทบ dan senantiasa beliau ๏ทบ mengambil sutrah (dalam shalatnya).

โ–ถ Dalilnya hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata: bersabda Rasulullah โ€Ž๏ทบ:

” ู„ุง ุชุตู„ูˆุง ุฅู„ุง ุฅู„ู‰ ุณุชุฑุฉุŒ ูˆู„ุง ูŠุฏุน ุฃุญุฏูƒู… ุฃุญุฏุง ูŠู…ุฑ ุจูŠู† ูŠุฏูŠู‡ุŒ ูุฅู† ุฃุจู‰ุŒ ูู„ูŠู‚ุงุชู„ู‡ุ› ูุฅู† ู…ุนู‡ ุงู„ู‚ุฑูŠู† “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุญุงูƒู… ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ.

“Janganlah kalian shalat kecuali kepada sutrah, jangan kamu biarkan seorangpun lewat antara kedua tanganmu, apabila dia enggan maka cegahlah, sesungguhnya bersamanya setan.”

๐Ÿ“š HR. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

21). Berapa tinggi sutrah?

Jawab:

๐ŸTinggi sutrah seperti pelana yang diletakkan di belakang punggung unta, dikira-kira panjang dua pertiga dziro’ (1) atau lebih.

โ–ถ Dalilnya hadits Thalhah radhiyallahu ‘anhu dia berkata: bersabda Rasulullah โ€Ž๏ทบ:

( ุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุถูŽุนูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุซู’ู„ูŽ ู…ูุคู’ุฎูุฑูŽุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู„ู ููŽู„ู’ูŠูุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุจูŽุงู„ู ู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุฑู‘ูŽ ูˆูŽุฑูŽุงุกูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ). ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู….

“Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti pelana yang di letakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut.”

๐Ÿ“š HR. Muslim.

Dan Pelana (Ar-Rohl):

adalah alas yang diletakkan di atas punggung unta untuk diduduki sebagaimana pelana kuda.


(1). 1 Dziro’: ukuran panjang dari ujung jari sampai siku.

Risalah Ketujuh Tentang Seputar Sholat

22). Berapa jarak antara orang yang sholat dengan sutrah?

Jawab :

๐ŸŒทJarak antara orang yang sholat dengan sutrah jarak melintasnya kambing, jarak antara sutrah dan tempat sujudnya kira-kira sejengkal.

โ–ถ Dalilnya adalah hadits Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

( ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู…ูุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูุฏูŽุงุฑู ู…ูŽู…ูŽุฑู‘ู ุงู„ุดู‘ูŽุงุฉู ). ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

“Jarak antara tempat shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan dinding (pembatas) adalah selebar untuk jalan kambing.”

๐Ÿ“š HR. Bukhari dan Muslim.

Maka wajib atas orang yang shalat mendekat kepada sutrah.

โ–ถ Dalilnya adalah hadits Sahl bin Abi Hatsmah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallaahu’alaihi wasallam Beliau bersabda:

( ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุณูุชู’ุฑูŽุฉู ููŽู„ู’ูŠูŽุฏู’ู†ู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽู‚ู’ุทูŽุนู’ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุตูŽู„ูŽุงุชูŽู‡ู ). ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ.

“Apabila salah seorang di antara kalian shalat ke arah sutrah, hendaklah dia mendekat darinya hingga setan tidak dapat memutus shalatnya.”

๐Ÿ“š HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

๐ŸŒพMakna: (ูŠูŽุฏู†ููˆ ู…ู†ู‡ุง) adalah mendekat ke sutrah.

23). Apakah yang mencukupi untuk dijadikan sutrah?

Jawab :

๐ŸƒYang mencukupi untuk dijadikan sutrah adalah batang kayu, tiang, tongkat, tonggak, tembok, tempat tidur, atau sholat di belakang orang sholat dan yang semisalnya.

โ–ถDalilnya hadits Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu:

ูŽู ( ุนูŽู†ู’ ุนูŽูˆู’ู†ู ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุฌูุญูŽูŠู’ููŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฃูŽุจููŠ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุจูู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุจูŽุทู’ุญูŽุงุกู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุนูŽู†ูŽุฒูŽุฉ ). ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

“Dari ‘Aun bin Abu Juhaifah berkata, aku mendengar Bapakku, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melaksanakan shalat bersama para sahabat di daerah Bathha`, dan di hadapan beliau ditancapkan sebuah tombak kecil”.

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.

๐ŸŒฟ’Anazah adalah tombak kecil.

โ–ถ Dalam riwayat lain :

ู’ ( ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุฑู’ูƒูŽุฒู ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ุญูŽุฑู’ุจูŽุฉู ููŽูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ). ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡.

dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menancapkan sebuah tombak lalu shalat menghadapnya.”

๐Ÿ“š HR. Bukhori dan Muslim.

โ–ถ Dan dari hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ู‚ุงู„ :” ูŽุฃู†ู‘ูŽู‡ู-ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุนูŽุฑู‘ูุถู ุฑูŽุงุญูู„ูŽุชูŽู‡ู ููŽูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง”. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ.

Dari Ibnu ‘Umar berkata: “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menambatkan tunggangannya lalu shalat menghadap ke arahnya.”

๐Ÿ“š HR. Bukhori.

Berterima Kasih Kepada Manusia

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ู„ูŽุง ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุดู’ูƒูุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ูˆุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ูˆุงู„ูˆุงุฏุนูŠ.

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.”

๐Ÿ“šHR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (416) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1330).

๐ŸŒปAl Imam Al ‘Azhim Abadi (wafat 1329H) rahimahullah berkata:

“Berkata Imam Al-Khaththabi: ‘Ini diitafsirkan dari dua sisi :
1). Bahwasanya orang yang watak dan adatnya mengingkari nikmat (kebaikan) dari manusia dan meninggalkan berterima kasih atas kebaikan mereka, maka itu termasuk dari kebiasaannya mengingkari nikmat Allah๏ทป dan tidak bersyukur kepada-Nya.

  1. Dan sisi yang lain bahwa Allah Subhanah tidak menerima kesyukuran hamba atas ihsan-Nya kepadanya jika hamba ini tidak mensyukuri kebaikan dari orang lain dan mengingkari kebaikan mereka karena adanya hubungan satu dari dua perkara ini dengan yang lainnya’.”

๐Ÿ“šAl-‘Aunul Al-Ma’bud (13/114).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, 1 Rabiuts Tsani 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Bahaya Pandai Bersilat Lidah

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ” ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ูˆูŽู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽ ุจูŽุนู’ุถูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ุฃูŽู„ู’ุญูŽู†ูŽ ุจูุญูุฌู‘ูŽุชูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุถูุŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุทูŽุนู’ุชู ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุญูŽู‚ู‘ู ุฃูŽุฎููŠู‡ู ู‚ูุทู’ุนูŽุฉู‹ุŒููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู‚ู’ุทูŽุนู ู„ูŽู‡ู ู‚ูุทู’ุนูŽุฉู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูˆุญุณู†ู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ูˆุงู„ูˆุงุฏุนูŠ.

dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku hanyalah manusia biasa, bisa jadi sebagian dari kalian lebih mampu bersilat lidah dalam menerangkan pendapatnya dari sebagian yang lain. Barang siapa yang aku putuskan urusannya dengan mengambil hak saudaranya, maka hanya saja aku telah memberinya potongan api neraka.”

๐Ÿ“šHR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah, dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (1162) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1316).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Maghrib, Darul Hadits Mabar Yaman, Kamis 29 Rabii’ul Awwal 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Tanda Lemahnya Akal

๐ŸŒปImam Ibnu Abdil Barr (wafat 463H) rahimahullah berkata:

“Seorang yang merasa takjub (ujub) dengan dirinya adalah dalil kelemahan akalnya.”

๐Ÿ“šJaami’ Bayan Al-‘Ilm wa Fadhlih (1/569).

๐Ÿ’Darul Hadits Mabar Yaman, Kamis 29 Rabii’ul Awwal 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/