Author: Abu Zurah Wiwit Wahyu

💥Ya Allah, Hanya Kepada-Mu Aku Bertawakal💥

39ِ. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ : ” اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي، أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ، وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُونَ “.

39. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa: “ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU, WA’ALAIKA TAWAKKALTU WAILAIKA ANABTU WABIKA KHASHAMTU, ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BI’IZZATIKA LAA-ILAAHA-ILLAA ANTA ANTUDHILLANII, ANTAL HAYYUL LADZII LAA YAMUUTU WAL JINNU WAL INSU YAMUUTUUNA” (Ya Allah, sesunguhnya hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah aku kembali bertaubat, dan hanya karena-Mu lah aku memusuhi musuh-musuh-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan yang benar selain Engkau- dari Engkau menyesatkanku. Engkaulah yang Maha hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia pasti akan mati).”

📚HR. Muslim (2717).

💥Ya Allah, Ampunilah Dosa Dan Kesalahanku💥

38. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ البَاهِلِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : ﻣَﺎ ﺩَﻧَﻮْﺕُ ﻣِﻦْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ﻓِﻲ ﺩُﺑُﺮِ ﺻَﻼﺓِ ﻣَﻜْﺘُﻮﺑَﺔٍ ﻭَﻻ ﺗَﻄَﻮُّﻉٍ، ﺇِﻻ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻪ ﻳَﻘُﻮﻝُ : ” اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وخَطَايَايَ كُلَّهَا اللَّهُمَّ أَنْعِشْنِي وَاجْبُرْنِي ، وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ، فَإِنَّهُ لَا يَهْدِي لِصَالِحِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَلَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ “. رواه الطبراني وابن السني في عمل اليوم والليلة وحسنه الألباني.
39. Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Tidaklah aku dekat dari Rasulullahﷺ pada akhir shalat wajib dan sunnah, melainkan Beliauﷺ berdoa: “ALLAHUMMAGH FIR LII DZUNUUBII WA KHATHAAYAAYA KULLAHA, ALLAHUMMA AN’ISYNII WAJBURNII WAHDINII LISHAALIHIL A’MAALI WAL AKHLAAQI FAINNAHU LAA YAHDII LI SHAALIIHAA ILLA ANTA WA LAA YASHRIF SAYYI`AHAA ILLA ANTA”
    (Ya Allah, ampunilah aku dosa-dosaku dan kesalahan-kesalahanku semuanya. Ya Allah angkatlah derajatku di dunia (pujian yang baik, ketinggian dalam ilmu dan amal) dan Akhirat (kedudukan tinggi di surga), dan tutupilah (kefakiran)ku, tunjukilah aku kepada amal saleh dan akhlak terbaik. Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjuki kepada amal saleh dan akhlak yang terbaik melainkan Engkau. Dan tidak ada yang dapat memalingkan (menjauhkan)ku dari akhlak yang tercela melainkan Engkau).”

📚HR. Ath-Thabrani dan Ibnu Sunni fi ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ (1266).

💥Carilah Kenikmatan Surga-Nya ﷻ💥

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” فِيْ الجَنَّةِ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. رواه البزار رواه البزار وصححه الألباني والوادعي.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: .”Di dalam surga terdapat sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia.”

📚HR. Al-Bazzar, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Al-Jaami’ (2127) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (424).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 22 Shafar 1444H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

💥Memilih Paling Bagus Lafaz Dalam Berdoa💥

🌻Hamd bin Muhammad Al-Khaththabi [wafat: 388] rahimahullah berkata:

“Hendaklah memilih paling bagus lafaz dan paling mulianya dan paling terkumpul maknanya untuk doanya. Karena itu adalah munajatnya seorang hamba kepada Allahﷻ Yang tidak ada bagi-Nya semisal dan serupa.”

📚Syan Ad-Du'aa hal. 15.

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 22 Shafar 1444H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu

💥DOA SEBELUM SALAM💥

عَنْ مِحْجَنَ بْنَ الْأَدْرَعِ ، قَالَ : دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ، فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ قَدْ قَضَى صَلَاتَهُ وَهُوَ يَتَشَهَّدُ وَهُوَ يَقُولُ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ؛ أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي ؛ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. قَالَ : فَقَالَ : ” قَدْ غُفِرَ لَهُ، قَدْ غُفِرَ لَهُ “. ثَلَاثًا.

Dari Mihjan bin Al-Adra’ radhiyallahu’anhu; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu Beliauﷺ mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai (hampir semua gerakan dan bacaan) shalat (sebelum salam setelah membaca tasyahud), dia mengucapkan; “ALLAHUMMA INNII AS`ALUKA YA ALLAH AL-AHAD ASH-SHAMAD ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WALAM YAKUL LAHUU KUFUWAN AHAD AN TAGHFIRA LII DZUNUUBII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Kata Mihjan, lalu Beliauﷺ bersabda: “Sungguh (dosa-dosa)nya telah di ampuni, Sungguh (dosa-dosa) nya telah di ampuni.” Beliauﷺ mengucapkannya hingga tiga kali.”

📚HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (984) dan Shahih Sunan An-Nasa’i (1301).

💐 Faedah Hadits Pelajaran Sunan Abi Dawud, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 22 Shafar 1444H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Ya Rabb, Engkau Maha Tahu Tentangku

37. عَنِ أَبِي مُوسَى ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ : ” رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي، وَجَهْلِي وَهَزْلِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “. متفق عليه.
38. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya Beliauﷺ pernah berdoa sebagai berikut: “ALLAAHUMMAGHFIRLII KHOTHII`ATII, WAJAHLIII WA ISRAAFII FII AMRII KULLIHI, WAMAA ANTA A’LAMU BIHI MINNII, ALLAAHUMMAGHFIRLII KHATHAAYAAYA, WA’AMDII, WAJAHLII, WAHAZLII, WAKULLU DZAALIKA ‘INDII, ALLAAHUMMAGHFIRLII MAA QODDAMTU WAMAA AKHKHORTU, WAMAA ASRORTU WAMAA A’LANTU, ANTAL MUQODDIM WA ANTAL MUAKHKHIR, WA ANTA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR.” (Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku semuanya, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya dari padaku. Ya Allah ampunilah kesalahan, kesengajaan, ketidak tahuan, dan sendau gurauku serta semua itu yang ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku sembunyikan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, Engkaulah yang mengajukan (siapa yang Engkau kehendaki dengan taufik dan rahmat-Mu) dan Engkaulah yang mengakhirkan (siapa yang Engkau kehendaki sesuai hikmah-Mu), serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

📚HR. Bukhori (6398) dan Muslim (2719).

Doa Minta Ampunan

36. عَنْ اِبْنِ مَسْعُوْدٍ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” مَنْ قَالَ : أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثلاثا غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ، وَإِنْ كَانَ فَارَّا مِنَ الزَّحْفِ “. رواه الحاكم وغيره وصححه الألباني.
37. Dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang mengucapkan; ‘ASTAGHFIRULLAAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH’ (aku memohon ampun kepada Allah Dzat yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya), sebanyak tiga kali, maka dia pasti akan diampuni dosa-dosanya walaupun dia pernah lari dari medan pertempuran.”

📚HR. Al-Hakim dan selainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (2727).

Sayyidul Istighfar (Paling Utamanya Istighfar)

35. عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ؛ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ “. قَالَ : ” وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ “. رواه البخاري.
36. Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Sesungguhnya istighfar yang paling utama adalah engkau mengucapkan: ‘ALLAHUMMA ANTA RABBI, LAA ILAAHA ILLA ANTA, KHALAQTANI WA ANA ‘ABDUKA, WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU, A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU, ABUUU LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA WA ABUUU LAKA BIDZANBII, FAGHFIRLII; FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA’ (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian kepada-Mu dan aku berjanji kepada-Mu (untuk beriman dan ikhlas dalam ketaatan) sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).” Beliau bersabda: ‘Jika ia mengucapkan di waktu pagi dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.’

📚HR. Bukhori (6306, 6323).

💥Sunnah Bagi Seorang Yang Junub (1)💥

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، أَنَّهُ كَانَ تُصِيبُهُ الْجَنَابَةُ بِاللَّيْلِ، فَيُرِيدُ أَنْ يَنَامَ، فَأَمَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَوَضَّأَ، ثُمَّ يَنَامَ. رواه ابن ماجه وصححه الألباني وحسنه الوادعي.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwasanya pada suatu malam ia junub lalu ingin tidur kembali, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkannya untuk berwudhu baru setelah itu tidur.”

📚HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah (476) dan dihasankan oleh Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (423).

Nb:

(1). Disunnahkan mencuci kemaluan lalu berwudhu bagi seorang menggauli istrinya di malam hari sedangkan dia belum mandi dan dia ingin tidur, menurut pendapat Jumhur Ulama. Perintah dalam hadits dibawa kepada hukumnya sunnah.

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 21 Shafar 1444H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

💥Berpikir Sebelum Bertindak💥

🌻Al-Hasan Al-Bashri [wafat: 110] rahimahullah berkata:

“Tidaklah aku melihat dengan penglihatanku, tidaklah aku berucap dengan lisanku, tidaklah aku angkat telapak kakiku hingga aku pikirkan, apakah di atas ketaatan atau di atas kemaksiatan? Jika di atas ketaatan maka aku akan melangkah ke depan (melakukannya). Dan jika di atas kemaksiatan, maka aku akan mundur ke belakang (tidak melakukannya).”

📚Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam (1/213) karya Ibnu Rajab Al-Hanbali [wafat: 795] .

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 21 Shafar 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/