Pengaruh Amalan Pada Seorang Hamba

🌻Al-Hasan bin Sholih (wafat 169H) rahimahullah berkata:

“Amalan kebaikan adalah kekuatan di dalam badan, cahaya di dalam hati dan penerang di dalam penglihatan. Sedangkan amalan keburukan adalah kelemahan di dalam badan, kegelapan di dalam hati dan kebutaan di dalam penglihatan.”

📚 Hilyatul Auliyaawa Thobaqotul Ashfiyaa(7/330) karya Abu Nu’aim Al-Ashbahaniy (wafat 430H).

💐Faedah Pelajaran Kitab Badzlul Tsaman Fi Fadhl Ahli Yaman karya Syaikh Arafat Al-Futahi, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 16 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Menggapai Kelezatan Hakiki

🌻Ibnul Qayyim rahimahullah (wafat 751H) berkata:

“Maka kelezatan yang sempurna, kebahagian dan kesenangan, ketenangan hidup dan kenikmatan, hanya saja ia dengan mengenal Allahﷻ dan mentauhidkan-Nya, merasa tenang (dalam beribadah) kepada-Nya, rindu berjumpa dengan-Nya, berkumpulnya hati dan tekad kepada-Nya.”

📚 Risalah Ibnil Qayyim Ila Ahad Ikhwanih hal. 29.

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 15 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Menegakkan Sholat Merupakan Pintu Rezeki

Allahﷻ berfirman:

( وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ ). طـه (132)

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.”(QS. Ta-Ha 20: Ayat 132)

🌻 Imam Ibnu Katsir (wafat 774H) radhiyallahu ‘anhuma berkata:

“Apabila engkau menegakkan sholat (1) maka Allah akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak engkau sangka.”

📚Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (4/638).

(1). Menegakkannya dengan batasan-batasannya, rukun-rukunnya, adab-adabnya, dan kekhusyukannya (lihat tafsir As-Sa’di).

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 15 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Meneladani Generasi Terbaik Umat Ini

🌻Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H) rahimahullah berkata:

“Menyerupai Sahabat dan Tabi’in Radhiyallahu ‘anhum, akan menambah akal, agama dan akhlak.”

📚 Iqtidho` Ash-Shirath Al-Mustaqim (1/527).

💐Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 15 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Tata cara sholat ketika safar – Risalah Keempat Puluh Enam Tentang Seputar Tata Cara Sholat

🌸Tata cara sholat ketika safar🌸

149). Bagaimana tata cara sholat ketika safar?

Jawab :

🌻Yaitu seorang musafir menjamak dan mengqoshor sholatnya jika jaraknya adalah jarak safar. Maka dia melaksanakan sholat Shubuh dua rakaat , Dhuhur dua rakaat, Ashar dua rakaat, Maghrib tiga rakaat , Isya dua rakaat. Dijamak sholat Dhuhur dan Ashar, sholat Maghrib dan Isya, dan itu dilakukan ketika keluar dari daerahnya dan rumah-rumah (yang ada di daerahnya) tidak terlihat.

▶ Dalil tentang mengqoshor sholat adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ:( فَرَضَ اللَّهُ الصَّلَاةَ حِينَ فَرَضَهَا رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ وَزِيدَ فِي صَلَاةِ الْحَضَرِ ). متفق عليه.

Dari ‘Aisyah Ibu kaum Mu’minin, ia berkata, “Allah telah mewajibkan sholat, dan awal diwajibkannya adalah dua rakaat dua rakaat, baik saat mukim atau saat dalam perjalanan. Kemudian ditetapkanlah ketentuan tersebut untuk sholat safar (dalam perjalanan), dan ditambahkan lagi untuk shalat di saat mukim.”

📚 HR. Bukhori dan Muslim.

▶ Dan dalil tentang menjamak dua sholat ketika safar, dan bahwasanya sholat Maghrib tetap tiga rakaat adalah hadits ‘Ubaidah bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma:

عن عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَاهُ قَالَ:( جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْسَ بَيْنَهُمَا سَجْدَةٌ صَلَّى الْمَغْرِبَ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ وَالْعِشَاءَ رَكْعَتَيْن ). رواه مسلم.

Dari ‘Ubaidullah bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menggabungkan antara Maghrib dan Isya, tidak ada di antara keduanya sajdah (sholat nafilah [sunnah]), beliau melakukan shalat Maghrib tiga rakaat dan Isya dua rakaat.

📚 HR. Muslim.

150). Berapa jarak yang musafir itu menjamak dan mengqoshor sholatnya?

Jawab:

🌱Yang rajih (kuat) dalam jarak seorang menjamak dan mengqoshor di dalamnya adalah sesuai dengan adat kebiasaan manusia di tempat tersebut bahwasanya itu adalah safar (melakukan perjalanan), dan ini pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah Ta’ala (1).

151). Apakah wajib bagi musafir sholat Jum’ah?

Jawab :

🌾 Tidak wajib bagi musafir sholat Jum’ah.

🌴Dan dalilnya bahwa Nabi ‎ﷺ melakukan banyak safar tetapi tidak pernah dinukilkan bahwasanya Beliau ‎ﷺ melakukan sholat Jum’ah dalam safarnya. Ini termasuk kemudahan dari Allah Ta’ala bagi musafir dan untuk menghilangkan kesulitan baginya.

152). Apa yang dilakukan orang yang tertidur atau lupa dari sholatnya?

Jawab :

🍀Barang siapa yang tertidur atau lupa dari sholatnya maka wajib baginya melaksanakannya ketika ingat walaupun setelah beberapa waktu.

▶ Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah ‎ﷺ :

(( مَن نَامَ عَن صَلَاةٍ أَو نَسِيَهَا فَليُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا )). متفق عليه.

“Barang siapa tertidur atau lupa dari sholatnya maka dia sholat ketika mengingatnya.”

📚 HR. Bukhori dan Muslim.

🍃 Dalam sebuah riwayat:

(( فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا. ولا كفارة لها إلا ذلك )).

“Maka kaffaratnya. (tebusannya) adalah menunaikannya di saat ingat, dan tidak ada kaffarah kecuali itu.”

153). Apakah orang yang meninggalkan sholat secara sengaja tanpa uzur mengqodho sholat?

‎Jawab:

🌿Tidak mengqodho karena tidak adanya dalil tentang hal itu dan wajib atas orang yang meninggalkan sholat secara sengaja untuk bertaubat serta memperbanyak sholat sunnah.

🌸Sholat memakai sandal🌸

154). Apakah hukumnya sholat memakai sandal?

Jawab :

🍃Sholat memakai sandal hukumnya sunnah jika sandalnya bersih dan tidak terjadi fitnah karenanya (semisal seorang ingin menerapkan sunnah ini di masjid yang telah dipasang karpet atau permadani dalam keadaan sandalnya kotor atau jamaah masjid belum mengetahui akan sunnah sholat memakai sandal maka ini tidak diterapkan). Disyariatkan bagi seorang muslim sholat dengan memakai sandal setelah dia memeriksa dan membersihkannya. Ini adalah sunnah yang telah ditinggalkan oleh kebanyakan kaum Muslimin.

▶ Dalilnya adalah bahwasanya Nabi ‎ﷺ sholat dengan sandalnya, juga sholat tanpa sandal dan memerintahkan sahabat-sahabat Beliau ‎ﷺ agar sholat dengan sandal-sandal mereka.

▶ Dalilnya adalah hadits Sa’id bin Yazid Al-Azdiy :

عن سَعِيدُ بْنُ يَزِيدَ الْأَزْدِيُّ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ:( أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي نَعْلَيْهِ قَالَ نَعَمْ ). رواه البخاري.

Dari Abu Maslamah Sa’id bin Yazid Al-Azdi berkata, “Aku bertanya kepada Anas bin Malik, “Apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat dengan memakai sandal?” Dia menjawab, “Ya.”

📚 HR. Bukhori.

▶ Dan hadits Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah ‎ﷺ:

(( خَالِفُوا اليَهُودَ وَ صَلُّوا فِي نِعاَلكُم, فَإِنَّهُم لاَ يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِم وَ لاَ فِي خِفَافِهِم )). رواه الطبراني وصححه الألباني.

“Selisihilah yahudi dan sholatlah dengan sandal-sandal kalian, karena sesungguhnya mereka tidak sholat dengan sandal-sandal mereka tidak pula dengan khuf-khuf (alas kaki terbuat dari kulit, dan masuk di dalamnya kaos kaki atau apa saja yang menutupi mata kaki selain dari kulit) mereka.”

📚 HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

▶ Begitu pula hadits Abu Said Al-Khudriy bahwasanya Rasulullah ‎ﷺ bersabda:

(( فَإِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَلْيَنْظُرْ فِي نَعْلَيْهِ فَإِنْ رَأَى فِيهِمَا قَذَرًا أَوْ قَالَ أَذًى فَلْيَمْسَحْهُمَا وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا )). رواه أحمد وصححه الألباني.

“Maka jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid hendaklah ia melihat sandalnya, jika ia melihat ada kotoran, atau beliau mengatakan, “najis hendaklah ia menggosoknya kemudian shalat dengannya.”

📚 HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albany.


(1). Penerjemah:

Pendapat Jumhur Ulama bahwa jarak yang dibolehkan untuk mengqoshor sholat, perjalanan sejauh 80 km. Dan pendapat ini dipilih oleh Lajnah Daimah yang diketuai oleh Syaikh Ibnu Baz.

Apakah keutuamaan shalat berjamaah – Risalah Keempat Puluh Lima Tentang Seputar Tata Cara Sholat

145). Apakah keutamaan sholat berjamaah?

Jawab :

🌻Sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.

▶ Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:( صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً ). متفق عليه.

Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat jamaah lebih utama sebanyak dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.”

📚 HR. Bukhori dan Muslim.

▶ Dan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah ‎ﷺ bersabda:

” مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ. “ رواه البيهقي وصححه الألباني.

“Barang siapa mendengar adzan lalu tidak memenuhi panggilannya, maka tidak ada shalat sempurna baginya kecuali karena uzur.

📚 HR. Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

➡ Makna:
(( لَا صَلَاةَ لَهُ ))

Yaitu tidak sempurna sholatnya.

🍀artinya sholat kurang pahalanya jika dikerjakan di rumah.

146). Apakah hukumnya sholat di rumah ketika hujan turun ?

Jawab:

🌺Sholat di rumah ketika hujan turun merupakan rukhsoh (keringanan), sama saja dikerjakannya secara berjamaah atau sendirian.

▶ Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لِمُؤَذِّنِهِ فِي يَوْمٍ مَطِيرٍ:( إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلَا تَقُلْ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قُلْ صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا قَالَ فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي إِنَّ الْجُمْعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُونَ فِي الطِّينِ وَالدَّحَضِ ). متفق عليه.

Ibnu ‘Abbas berkata kepada Muadzinnya saat hari turun hujan, “Jika engkau sudah mengucapkan ‘ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH’, janganlah engkau sambung dengan HAYYA ‘ALASHSHALAAH (Marilah mendirikan sholat) ‘. Tapi serukanlah, ‘SHALLUU FII BUYUUTIKUM (Sholatlah kalian di tempat tinggal masing-masing) ‘.” Lalu orang-orang seakan mengingkarinya. Maka Ibnu ‘Abbas pun berkata, “Sesungguhnya hal yang demikian ini pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku. Sesungguhnya sholat Jumat adalah kewajiban dan aku tidak suka untuk mengeluarkan kalian, sehingga kalian berjalan di tanah yang penuh dengan lumpur dan tempat yang licin.”

📚 HR. Bukhori dan Muslim.

147). Apakah hukumnya menjamak dua sholat tanpa uzur seperti sakit, safar dan selain keduanya?

Jawab :

🌱Barang siapa menjamak Dhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya tanpa uzur maka kami khawatirkan batal sholatnya kecuali seorang hamba itu melakukannya karena ada kebutuhan tanpa menjadikannya kebiasaan.

▶ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

{ إِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا}

“Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 103).

🌻Maka masuknya waktu adalah syarat sahnya sholat.

▶ Dan juga firman Allah Ta’ala:

{ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ }

“Maka celakalah orang yang sholat,

{الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُوْنَ ۙ}

“(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya.”(QS. Al-Ma’un 107: Ayat 4,5)

🌺Imam Al-Baghawi berkata dalam tafsirnya:

“Yaitu dari waktu-waktunya mereka lalai.”

🍃 Dan dalil tentang bolehnya menjamak karena adanya uzur seperti sakit atau semisalnya adalah hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ : جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ، وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ، فِي غَيْرِ مَطَرٍ، وَلَا سَفَرٍ. قَالُوا : يَا أَبَا عَبَّاسٍ، مَا أَرَادَ بِذَلِكَ ؟ قَالَ : التَّوَسُّعَ عَلَى أُمَّتِهِ. رواه الإمام أحمد وصححه الأرنؤوط.

Dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjamak antara shalat Dhuhur dan ‘Ashar, Maghrib dan Isya` tanpa disebabkan hujan atau bepergian. Mereka bertanya; Wahai Abu Abbas, apa yang dikehendakinya? Ia menjawab; Untuk memberi kemudahan bagi umatnya.

📚 HR. Ahmad dan dishahihkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth.

🌱Dan diambil faedah dari hadits ini bolehnya menjamak sholat pada waktu hujan turun, dan yang lebih utama tidak menjamaknya dikarenakan tidak ada hadits shohih shorih (jelas) untuk menjamak sholat ketika hujan turun, tetapi Beliau tidak mengingkari orang yang menjamaknya.

148). Apakah hukumnya sholat yang dilaksanakan sebelum masuk waktunya?

Jawab:

🌱Orang-orang yang melaksanakan sholat sebelum waktunya walaupun seperempat jam maka sholatnya batal. Seperti orang yang sholat Shubuh sebelum jelas fajar shodiq yaitu benang putih dari benang hitam. Barang siapa sholat bersama imam yang sholat sebelum waktunya, wajib baginya untuk mengulang sholatnya dan menjadikan sholatnya bersama imam sebagai sholat nafilah (sunnah).

▶ Dalilnya tentang sholat sebelum waktunya adalah hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:( لَعَلَّكُمْ سَتُدْرِكُونَ أَقْوَامًا يُصَلُّونَ الصَّلَاةَ لِغَيْرِ وَقْتِهَا فَإِنْ أَدْرَكْتُمُوهُمْ فَصَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ لِلْوَقْتِ الَّذِي تَعْرِفُونَ ثُمَّ صَلُّوا مَعَهُمْ وَاجْعَلُوهَا سُبْحَةً ). رواه ابن ماجه وصححه الألباني.

Dariari Abdullah bin Mas’ud ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangkali kalian nanti mendapati orang-orang yang mengerjakan sholat di luar waktunya, jika kalian mendapati mereka maka sholatlah di rumah-rumah kalian pada waktu yang telah kalian ketahui, setelah itu sholatlah bersama mereka sebagai shalat tathawwu’ (tambahan). “

📚 HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany.

🍁 Makna (ًسُبْحَة) yaitu nafilah (sunnah).

🌾 Dalam hadits ini terdapat keterangan batalnya sholat di luar waktunya dari sabda Rasulullah ‎ﷺ:

( فَصَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ ).

“Maka sholatlah di rumah-rumah kalian.”

▶ Dan sabda Beliau ‎ﷺ:

( صَلُّوا مَعَهُمْ وَاجْعَلُوهَا سُبْحَةً ).

“Sholatlah bersama mereka dan jadikanlah sebagai sholat sunnah.”

Yaitu :
Janganlah menjadikannya sebagai sholat fardhu dan jangan menganggapnya.

Keutamaan Kontinu Dalam Melaksanakan Amalan Saleh

عَنْ أَنَسَ بْنِ مَالِكٍ – قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِذَا ابْتَلَى اللَّهُ الْعَبْدَ الْمُسْلِمَ بِبَلَاءٍ فِي جَسَدِهِ قَالَ اللَّهُ : اكْتُبْ لَهُ صَالِحَ عَمَلِهِ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ، فَإِنْ شَفَاهُ غَسَلَهُ وَطَهَّرَهُ، وَإِنْ قَبَضَهُ غَفَرَ لَهُ وَرَحِمَهُ “. رواه الإمام أحمد وحسنه الألباني وصححه الوادعي.
.
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Jika Allah menguji hambanya yang muslim dengan bala` pada tubuhnya (semisal demam sehingga dia terhalangi dari melaksanakan amalan saleh yang biasa dia lakukan), Allah berfirman (kepada Malaikat): ‘Tulislah baginya (pahala) amalan salehnya yang biasa dia kerjakan’, dan jika telah disembuhkan, Allah telah membersihkan dan mensucikan (dosa-dosa kecil)nya. Dan jika dia diwafatkan maka Allah telah mengampuni dan merahmatinya.”

📚HR. Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Al-Jaami` (258) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (36).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 13 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Waspadalah Kemurkaan Allahﷻ

🌻Bisyr Al-Haafi (wafat 227H) rahimahullah berkata:

“Barang siapa melakukan perbuatan maksiat, sungguh Allah akan murka kepadanya.”

📚 Al-Mujalasah wa Jawahirul ‘llm (766) karya Imam Ad-Dainuriy (wafat 333H) dengan sanad shahih.

💐Faedah Pelajaran Kitab Ad-Daawa Ad-Dawaa Bersama Syaikh Muhammad Al-Imam, Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 13 Jumada Al-Ula 1443H

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Akibat Buruk Perbuatan Dosa Dan Maksiat

🌻Ibnul Qayyim (wafat 751H) rahimahullah berkata:

“Termasuk di antara akibat buruk perbuatan dosa dan maksiat bahwa ia akan menghilangkan kenikmatan-kenikmatan dan mendatangkan azab. Tidaklah kenikmatan itu hilang dari seorang hamba melainkan disebabkan oleh dosa. Dan tidak pula azab itu datang melainkan disebabkan oleh dosa. Sebagaimana Ali bin Abi Thalib (1) radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Tidaklah balaitu turun melainkan disebabkan oleh dosa. Dan tidak pula bala itu diangkat melainkan dengan taubat.’

Allahﷻ berfirman:

( وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ ). الشورى (30)

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).”(QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)

Dan Allahﷻ juga berfirman:

( ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ). الأنفال (53)

“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 53)

Allah Ta’ala mengabarkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada seorang pun, hingga dia itu mengubah apa yang ada pada dirinya sendiri. Dia mengubah ketaatan kepada Allah dengan kemaksiatan kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya dengan kufur nikmat kepada-Nya, sebab-sebab keridhaan-Nya dengan sebab-sebab kemurkaan-Nya. Apabila dia telah mengubahnya maka Allahﷻ akan mengubahnya juga, sebagai balasan yang setimpal. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
Apabila dia mengubah kemaksiatan dengan ketaatan, maka Allah akan mengubah azab dengan keselamatan, kehinaan dengan kemuliaan.”

📚 Ad-Daawa Ad-Dawaa hal. 179-180.

Nb:
(1) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyandarkan perkataan ini kepada Umar bin Abdil Aziz rahimahullah sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa.

💐Faedah Pelajaran Kitab Tersebut Bersama Syaikh Muhammad Al-Imam, Darul Hadits Mabar Yaman,
Jumat 13 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Dorongan Untuk Menanam Dan Bercocok Tanam

عَنْ أَنَس بْنَ مَالِكٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ، وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ، فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ “. رواه الإمام أحمد وصححه الألباني وحسنه الوادعي.

Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jika terjadi hari kiamat sedang salah seorang dari kalian mempunyai bibit kurma, jika mampu hendaklah jangan berdiri sampai dia menanamnya.”

📚HR. Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (9) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (38).

🌻Imam Ibnul Amir Ash Shan’aniy wafat (1182 H) rahimahullah berkata:

“Dan kesimpulannya bahwa hadits ini terdapat penekanan dan dorongan untuk menanam pepohonan dan menggali sungai supaya dunia ini tetap makmur hingga akhir keberadaanya yang sudah ditentukan dan diketahui oleh Sang Penciptanya. Sebagaimana selainmu menanam pepohonan yang engkau ikut merasakan hasilnya, maka menanamlah untuk orang-orang yang akan datang setelahmu.”

📚At-Tanwir Syarh Al-Jaami’ Ash-Shaghir (4/241).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 14 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/