Keutamaan Menjaga Lisan Dan Kemaluan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:( مَنْ وَقَاهُ اللَّهُ شَرَّ مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَشَرَّ مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ). رواه الإمام أحمد والترمذي وحسنه الوادعي وصححه الألباني.

dari Abu Hurairah dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang dijaga Allah dari keburukan sesuatu yang ada di antara kedua jambangnya (lisan) dan keburukan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), maka dia akan masuk surga.”

📚HR. Imam At-Tirmidzi, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (510) dan dihasankan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1422).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 7 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Keutamaan Sabar Ketika Ditiadakan Kedua Mata

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:( يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: “مَنْ أَذْهَبْتُ حَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ وَاحْتَسَبَ لَمْ أَرْضَ لَهُ ثَوَابًا دُونَ الْجَنَّةِ “). رواه الإمام أحمد والترمذي وحسنه الوادعي وصححه الألباني.

dari Abu Hurairah ia memarfu’kannya kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Barangsiapa yang Aku tiadakan kedua matanya, lantas ia bersabar dan mengharap pahala, Aku tidak merelakan pahala baginya selain surga.”

📚HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al Jaami’ (7996) dan dihasankan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1421).

💐Faedah Hadits Pelajaran Maghrib, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa 6 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Faedah-Faedah Hadits Tentang Bertingkatnya Azab Di Dalam Neraka

Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata:

“Di antara faedah hadits:

  1. Sungguh telah datang hadits ini dari sahabat yang lain, di antaranya : Nu’man bin Basyir, Abu Said Al-Khudri, Ibnu Abbas, Al ‘Abbas, Abu Hurairah dan Alin bin Abi Thalib.
  2. Diperselisihkan dalam azab yang datang pada hadits ini, apakah azab itu atas pelaku maksiat dari ahli tauhid yang masuk ke dalam neraka atau kah atas orang-orang kafir? Dan yang rajih, bahwa azab ini pada pelaku maksiat dari ahli tauhid sebagaimana disebutkan secara jelas dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri, di mana orang-orang kafir menyelimuti atas mereka azab, baik dari atas mereka atau bawah mereka, berbeda dengan ahli tauhid, api neraka tidak melahap tempat sujud, oleh karena ini tidak sampai menyelimuti tubuh mereka.
  3. Sabda Rasulullahﷺ: (di antara mereka ada yang terkena api neraka hingga turquwah (dalam riwayat lain)), turquwah adalah tulang yang menonjol antara lubang leher dan pundak (tulang selangka), maka ini adalah paling beratnya azab atas pelaku maksiat dari ahli tauhid.
  4. Telah datang hadits yang berbunyi, (Penghuni neraka yang paling ringan azabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yang diletakkan di bawah telapak kakinya dua biji batu dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya keduanya), maka ini adalah paling ringannya azab atas pelaku maksiat dari ahli tauhid.
  5. Azab neraka atas ahli tauhid di neraka adalah untuk pensucian, oleh karena ini, mengikuti mereka kematian di neraka, lalu mereka dikeluarkan darinya lalu dimasukkan ke sungai kehidupan, kemudian mereka dihidupkan, setelah itu mereka masuk ke dalam surga
  6. Masuk nerakanya pelaku maksiat dari ahli tauhid ke dalam neraka, telah mutawatir dalil-dalil dalam yang demikian itu, begitu pula keluarnya mereka darinya,
    telah mutawatir dalil-dalil dalam yang demikian itu juga. Dan para Ulama telah sepakat akan keluarnya mereka dari neraka.”

💐 Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman,
Selasa, 6 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Merasa Sedih Tertinggal Dalam Amalan Ketaatan

Ubaidullah bin Umar Al-Qawariri (wafat 235H) rahimahullah berkata:

“Hampir tidak luput dariku sholat Isya berjamaah, (suatu waktu) datang kepadaku seorang tamu, lalu aku tersibukkan karenanya, lalu aku keluar, aku mencari jamaah di kabilah Bashrah, ternyata orang-orang telah selesai menunaikan sholat Isya, lalu aku berkata pada diriku: diriwayatkan dari Rasulullahﷺ, bahwa beliau ﷺ bersabda: “Sholat jamaah dilebihkan atas sholat sendirian dua puluh satu derajat”, diriwayatkan yang lain: “Dua puluh lima derajat”, diriwayatkan yang lain: “Dua puluh tujuh derajat”, lalu aku kembali ke rumahku, lalu aku sholat Isya sebanyak dua puluh tujuh kali (barang kali bisa mendapatkan pahala sholat jamaah), lalu aku tidur, lalu aku bermimpi, aku bersama para pengendara kuda, dan kami saling berusaha mendahului, sedangkan kuda-kuda mereka mendahului kudaku, lalu aku pukul kudaku supaya aku bisa mendahului mereka, lalu pengendara kuda paling akhir menoleh kepadaku, dia berkata: ‘Tidak perlu engkau meletihkan diri, engkau tidak akan mendahului kami’, lalu aku berkata: ‘Kenapa?’, lalu pengendara kuda itu berkata: ‘Karena kami sholat isya berjamaah’.”

📚Siyar A’lam An-Nubala` (11/444) karya Imam Adz-Dzahabiy [wafat tahun 748H].

🍀Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Wahai penuntut ilmu, jangan jadikan kebiasanmu terlambat dalam sholat berjamaah, lihatlah seorang berilmu yang luput darinya satu sholat jamaah!, bagaimana dengan kalian yang menjadikan sebagai kebiasaan, terlambat dari jamaah atau sering luput dari sholat jamaah, hendaklah kalian menjadi teladan yang baik, kalian tidak disibukkan dengan mencari dunia, tidak pula disibukkan dengan perdagangan atau kah perbuatan dosa telah menghalangi kita dari ketaatan?!. Jangan menjadi orang-orang yang bermalas-malasan dan bermain-main dari bersegera menghadiri sholat jamaah.”

💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman,
Selasa, 6 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Bertingkatnya Azab Di Neraka

عَنْ سَمُرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:( إِنَّ مِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ النَّارُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ إِلَى حُجْزَتِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ تَأْخُذُهُ إِلَى عُنُقِهِ ). تفرد به مسلم.

dari Samurah, ia mendengar nabi Allah bersabda: “Sesungguhnya di antara mereka ada yang terkena api neraka hingga mata kakinya, ada yang terkena api neraka hingga tempat ikat pinggang dan ada yang terkena api neraka hingga leher.”

📚HR. Muslim (2845).

💐 Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman,
Senin, 6 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Faedah-Faedah Hadits Tentang Kedalaman Neraka Jahannam

🌻Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata:

“Di antara faedah hadits:

  1. Sungguh telah datang hadits ini dari sahabat yang lain, di antaranya : ‘Utbah bin Ghazwan, Anas bin Malik, Abu Said Al-Khudri, Abu Musa Al-Asy’ari, Ibnu Mas’ud dan Abu Dzar. Dan yang paling shahihnya hadits-hadits ini adalah hadits Abu Hurairah yang ada di hadapan kita, dan hadits ‘Utbah bin Ghazwan.
  2. Mendengarnya Rasulullah ﷺ terhadap suara ini adalah mukjizat bagi beliau ﷺ , ketika Allah ﷻ memperdengarkannya kepada beliau ﷺ. Mukjizat ini adalah khusus untuk beliau ﷺ tidak untuk semua Nabi dan Rasul. Dan mendengarnya para sahabat terhadap suara ini adalah karomah bagi mereka agar bertambah ilmu, rasa takut dan senantiasa merasa dalam pengawasan Allah ﷻ.
  3. Perkataan Sahabat: (Allah dan rasul-Nya lebih tahu), di dalamya terdapat kesempurnaan adab para Sahabat radhiyallahu ‘anhum, di mana tidaklah mereka ingin berkata dalam agama tanpa didasari ilmu dan mengembalikannya kepada Allah dan Rasul-Nya (ketika beliau ﷺ masih hidup, adapun setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, maka apabila seorang tidak mengetahui suatu perkara agama, dia mengembalikannya kepada Allah, yaitu mengucapkan: Wallahua’lam).
  4. Sabda Rasulullah ﷺ: (batu), yaitu, batu besar (shokhroh).
  5. Sabda Rasulullah ﷺ: (Itu adalah batu yang dilemparkan ke neraka) , yaitu dari tepinya atau dari bagian paling atasnya atau pinggirnya.”

💐 Faedah Hadits Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman,
Senin, 5 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id

Berpegang Teguh Di Atas Al-Qur’an Dan As-Sunnah Dengan Pemahaman Salaf

عَنْ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ : قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Dari Irbadh bin saariyah radhiyallahu ‘anhu berkata : bersabda Rasulullahﷺ : “Sesungguhnya siapa saja di antara kalian yang hidup (setelahku) akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat dalam agama (bid’ah), karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham.”

📚HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (937) dan dihasankan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (921d.

🌻Ibnu Rajab Al-Hanbali (wafat 795H) rahimahullah berkata:

“Pada hadits ini adanya perintah ketika terjadi perpecahan dan perselisihan agar berpegang teguh dengan sunnah Beliau ﷺ dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelah Beliauﷺ.
Dan sunnah adalah jalan yang dilalui, sehingga mencakup hal itu berpegang teguh dengan apa yang Khulafaur Rasyidin berada di atasnya, dari keyakinan, amalan dan perkataan. Dan ini adalah sunnah yang sempurna.”

📚 Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam (2/120).

💐Faedah Pelajaran Maghrib Kitab Al-Ibanah Bersama Syaikh Ali Ar Razihi, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 5 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

💥Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Ujian💥

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:( مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ ). رواه الإمام أحمد والترمذي وحسنه الوادعي وصححه الألباني.

dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Ujian senantiasa menimpa seorang mukmin atau mukminat pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu kesalahan pun atasnya.”

📚HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (2280) dan dihasankan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1420).

💐Faedah Hadits Pelajaran Maghrib, Darul Hadits Mabar Yaman, Senin 5 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Agama Ini Akan Senantiasa Bersinar Dan Tampak

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:( لَا يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لِأَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ ). رواه الإمام أحمد وأبو داود وصححه الألباني والوادعي.

dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau berkata: “Agama ini akan senantiasa tampak selama orang-orang (kaum muslimin) menyegerakan berbuka, karena orang-orang yahudi dan nashrani mengakhirkannya.”

📚HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Al-Jaami’ (7689) dan oleh Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (1416).

🌻Al Imam Al ‘Azhim Abadi (wafat 1329H) rahimahullah berkata:

“Sabda Rasulullahﷺ: (karena orang-orang yahudi dan nashrani mengakhirkannya), yaitu: berbuka. Berkata Imam Ath-Thiibi: ‘Pada penerangan sebab ini terdapat dalil bahwa tegaknya agama yang hanif (lurus) di atas penyelisihan terhadap musuh kaum Muslimin dari ahli kitab. Dan pencocokan kepada mereka adalah kerusakan dan kerugian terhadap agama’.”

📚Al-‘Aunul Al-Ma’bud (6/480).

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 4 Rabiul Awwal1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Bahaya HP Layar Sentuh

🌻Abu Hazim Salman Al-Asyja’i (wafat 100H) rahimahullah bercerita:

“Sulaiman bin Yasar (wafat 107H) melakukan safar dari Madinah bersama temannya, hingga mereka sampai di kota Al Abwa` lalu mereka singgah, lalu temannya berdiri mengambil sufroh (semisal alas yang digunakan untuk makan dan membawa perbekalan musafir), lalu dia pergi ke pasar untuk membeli makan untuk mereka, duduklah Sulaiman di tenda, dan dia adalah seorang yang sangat tampan wajahnya dan seorang yang sangat wara’. Kemudian ada seorang wanita desa yang melihatnya dari puncak gunung, sedangkan dia berada di tendanya. Tatkala dia melihat kebagusan dan ketampanannya, turunlah dia dari kemah, ada padanya burqu’ (cadar kecil) dan kaus tangan, lalu dia berdiri di hadapan Sulaiman, lalu dia buka cadarnya dan melihat wajahnya seakan-akan seperti potongan bulan, lalu dia (wanita) ini berkata: “Maukah engkau memberiku?”,
Sulaiman menyangka bahwa dia ingin minta makanan, lalu berdiri untuk mengambil makanan yang tersisa di sufroh untuk diberikan kepadanya, lalu wanita ini berkata: “Aku tidak ingin ini, hanya saja aku ingin apa yang dilakukan seorang suami kepada istrinya (ingin supaya Sulaiman berhubungan badan dengannya),
serentak Sulaiman berkata:
“Iblis telah mengutusmu kepadaku?!”, lalu Sulaiman meletakkan kepalanya di antara lengan bajunya, lalu mulailah dia menangis sejadi-jadinya, terus-menerus menangis. Maka tatkala wanita itu melihatnya demikian itu, lalu dia turunkan cadarnya ke mukanya dan mengayunkan kakinya hingga kembali ke kemahnya, lalu datanglah temannya, dan telah membeli untuk mereka apa yang akan menemani mereka (perbekalan dan makanan), lalu tatkala temannya ini melihat kedua mata Sulaiman bengkak disebabkan menangis, suaranya serak, dia bertanya kepada Sulaiman: “Apa yang membuatmu menangis?”, Sulaiman berkata: “Baik-baik saja, aku ingat anak perempuanku”, Temannya berkata: “Tidak mungkin, pasti kamu ada kisah, hanya saja kamu berpisah dengan anak perempuanmu baru tiga hari atau semisalnya”, temannya terus-menerus bertanya kepada Sulaiman hingga Sulaiman mengabarkan kepadanya tentang wanita desa yang mendatanginya, lalu temannya ini meletakkan sufroh dan mulailah menangis sejadi-jadinya, Sulaiman berkata kepadanya: “Apa yang membuatmu menangis?”, Temannya berkata: “Aku yang lebih layak untuk menangis darimu”,
Sulaiman bertanya: “Kenapa begitu?”, Temannya berkata: “Karena aku khawatir, seandainya aku di posisimu, aku tidak akan sabar menghadapi godaan itu”,
Keduanya masih terus-menerus menangis.”

📚Hilyatul Auliyaawa Thobaqotul Ashfiyaa(2/191) karya Imam Abu Nu’aim Al-Ashbahaniy (wafat 430 H).

🍀Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Wahai penuntut ilmu, lihatlah seorang berilmu yang mengamalkan ilmunya, seorang yang senantiasa merasa dalam pengawasan Allah, baik tatkala di kerumunan orang dan ketika bersendiri, beginilah hamba Allah yang bertakwa, seorang mukmin yang shalih.
Waspadalah dari maksiat yang menyebar melalui HP layar sentuh, melihat sesuatu yang diharamkan, menyendiri dari orang-orang, takut diketahui oleh manusia, seakan-akan Allahﷻ tidak melihatnya, sampai di sinikah ilmumu?! Dia lah yang akan menyingkap apa yang engkau sembunyikan dari perbuatan maksiat, baik di dunia atau di akhirat.”

💐 Faedah Pelajaran Shahih Muslim, Darul Hadits Mabar Yaman,
Ahad, 4 Rabii’ul Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/