💥Agungnya Kedudukan Para Sahabat Radhiyallahu’anhum💥
🌻Ibnul Wazir, Muhammad bin Ibrahim Al-Hasani Al-Qasimi (wafat: 840) rahimahullah berkata:
“Betapa mulianya suatu kaum, mereka disebutkan di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an (1). Mereka disifati dengan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam), hijrah, yang memberikan pertolongan kepada Rasulullahﷺ, dan keimanan. Mereka adalah para Sahabat Rasulullahﷺ, orang-orang yang pujian wahyu Al-Qur’an dan As-Sunnah, bahwasanya mereka sebaik-baik manusia dan sebaik-baik generasi serta sebaik-baik umat. Seandainya tidak datang tentang keutamaan mereka yang mulia kecuali hadits:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي ؛ فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلَا نَصِيفَهُ “. متفق عليه.
dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu yang berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebanyak bukit Uhud, tidak akan ada yang menyamai satu mud (cakupan tangan) (pahala) seorangpun dari mereka, juga tidak akan sampai setengahnya”.
HR. Bukhori (3674) dan Muslim (2540).
Maka tentu telah mencukupi. Tatkala Rasulullahﷺ telah mengetahui bahwa kelak akan dilupakan hak-hak mereka, dijadikan halal untuk membangkang kepada mereka, maka Rasulullahﷺ mengingatkan dan memperingatkan dan melebihkan dalam yang demikian itu dan memperbanyaknya….”
📚 Al-‘Awashim wa Al-Qawasim fi Adz-Dzabb ‘an Sunnati Abi Al-Qasim (1/180).
🌾Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:
“Lihatlah apa yang dimiliki Ulama Yaman dari kebaikan, perkataan yang jelas dan terang, hujjah (dalil) yang kokoh. Segala puji milik Allahﷻ. Bersyukurlah kepada Allahﷻ yang telah menjadikan kalian termasuk Ahlus Sunnah, yang memuliakan para Sahabat, tidak mencela Al-Abrar (orang-orang yang baik) dan Al-Akhyar (orang-orang pilihan), mendoakan, memuji serta membela kehormatan dan kemuliaan mereka.”
(1).Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
( مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ )
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil.” (QS. Al-Fath 48: Ayat 29) dan lihat juga surat At-Taubah ayat 100.
💐Faedah Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu, 15 Ramadan 1443H.
✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/