Mendekatlah Kepada Allah๏ทป

๐Ÿ’ฅMendekatlah Kepada Allah๏ทป๐Ÿ’ฅ

๐ŸŒปIbnul Jauzi (wafat: 597) rahimahullah berkata:

“Aku melihat sebab kesusahan dan kegundahan adalah berpaling dari Allah๏ทป dan menghadapkan diri (tamak) kepada dunia. Setiap kali ada sesuatu yang luput darinya maka bersedih karena kehilangannya.”

๐Ÿ“š Shaidul Khathir hal. 341.

๐Ÿ’Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 14 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Agungnya Kedudukan Sunnah Rasulullah๏ทบ

๐Ÿ’ฅAgungnya Kedudukan Sunnah Rasulullah๏ทบ๐Ÿ’ฅ

๐ŸŒปIbnul Wazir, Muhammad bin Ibrahim Al-Hasani Al-Qasimi (wafat: 840) rahimahullah berkata:

“Ia (As-Sunnah) adalah ilmu generasi Awal (para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum), dijadikan pegangan kedua setelah Al-Qur’an. Ia adalah ilmu, pondasi dan asas Agama Islam. Ia adalah menafsirkan Al-Qur’an dengan persaksian firman Allah๏ทป:

{ ู„ูุชูุจูŽูŠู‘ูู†ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู…ูŽุง ู†ูุฒู‘ูู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽุชูŽููŽูƒู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ }. ุงู„ู†ุญู„ (44)

“Agar engkau menerangkan kepada manusia.”(QS. An-Nahl 16: Ayat 44)

{ ุฅูู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุญู’ูŠูŒ ูŠููˆุญูŽู‰ }. ุงู„ู†ุฌู… (4)

“Tidak lain (As-Sunnah itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm 53: Ayat 4)

โ€ฆ (Silahkan membaca apa yang Beliau sebutkan tentang kedudukan As-Sunnah).”

๐Ÿ“š Ar-Raudh Al-Baasim fi Adz-Dzabb ‘an Sunnati Abi Al-Qasim (1/7).

๐ŸŒพSyaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Datang seorang laki-laki kepada Muthorrif bin Abdillah Asy-Syikhkhir, lalu berkata kepadanya: Aku tidak ingin kecuali Al-Qur’an saja. Lalu Muthorrif berkata: Kita semua menginginkan Al-Qur’an. Akan tetapi kita ingin tahu siapa yang paling paham dengan Al-Qur’an?, Laki-laki ini menjawab: Rasulullah๏ทบ. Muthorrif berkata: Kalau begitu kita harus mengikuti apa yang dikatakan Rasulullah๏ทบ. Maka terbungkamlah orang ini dengan jawaban Muthorrif.”

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa, 11 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Keberkahan Dalam Timbangan Perdagangan

๐Ÿ’ฅKeberkahan Dalam Timbangan Perdagangan๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุจูุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ” ุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุฒูŽู†ู’ุชูู…ู’ ููŽุฃูŽุฑู’ุฌูุญููˆุง “. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ูˆุงู„ูˆุงุฏุนูŠ.

dari Jabir bin Abdullah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila kalian menimbang maka berilah lebih.”

๐Ÿ“šHR. Imam Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (3942) dan Shahih Al-Jaami’ (825) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (235).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Kamis 13 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Doa Ketika Turun Hujan

๐Ÿ’ฅDoa Ketika Turun Hujan๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽุฃูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุทูŽุฑูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ” ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽูŠู‘ูุจู‹ุง ู†ูŽุงููุนู‹ุง “. ุชูุฑุฏ ุจู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ.

Dari ‘Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat hujan, maka beliau berdoa: “ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’AA” (Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat).

๐Ÿ“šHR. Bukhori (1032).

๐ŸŒปSyaikh Taufiq Al-Ba’dani hafizhahullah berkata:

“Disunnahkan untuk berdoa dengan doa ini. Dahulu Beliau ๏ทบ berdoa dengannya, memohon supaya diturunkan hujan yang mendatangkan manfaat tidak mendatangkan mudarat, sehingga manusia, jin, binatang, bumi, pepohonan serta pertanian mengambil manfaat dengannya. Dan kata (ูƒุงู†) di dalam hadits memberikan faedah terus-menerus atau sering kali doa ini dibaca Rasulullah๏ทบ, sehingga kita perlu untuk menjaga dalam mengikuti petunjuk Rasulullah๏ทบ juga.”

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Bulughul Maram, Darul Hadits Mabar Yaman, 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Menjaga Salat Sunnah

๐Ÿ’ฅMenjaga Salat Sunnah๐Ÿ’ฅ

๐ŸŒปYunus bin Ubaid (wafat: 140) rahimahullah berkata:

“Tidaklah seorang bergampangan meninggalkan salat sunnah (1) kecuali dia meremehkan (menunda-nunda dalam pelaksanaannya atau mengakhirkan) salat wajib.”

๐Ÿ“š Mukhtashor (Qiyamul Lail Wa Qiyam Ramadhon Wa Kitabul Witr karya Al-Marwazi (wafat: 294) hal. 224.

๐ŸŒพSyaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Berkata Imam Al-Qurthubi penulis kitab Al-Mufhim (1/166): Barang siapa terus-menerus meninggalkan (salat) sunnah, maka itu adalah kekurangan dalam agamanya, suatu cacat dalam ‘adalah (keadilan)nya. Jika dia meninggalkannya karena menggampangkan (misal, ini hanya sunnah) dan rasa tidak suka darinya, maka yang demikian itu adalah suatu kefasikan yang layak mendapatkan celaan.”

(1). Semisal salat sunnah rawatib termasuk salat muakkad (yang sangat ditekankan), yang mengiringi salat wajib, sebanyak 12 rakaat, 2 rakaat sebelum salat Shubuh, 4 rakaat sebelum salat Dhuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah salat Maghrib, 2 rakaat sesudah salat Isya`, terlebih bila seorang hamba bisa melaksanakan salat Sunnah yang lain seperti Qiyamul Lail dan Dhuha.

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa, 11 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Adab Dalam Berdoa

๐Ÿ’ฅAdab Dalam Berdoa๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฏู‘ูุนูŽุงุกูŽ ู…ูŽูˆู’ู‚ููˆููŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ู„ูŽุง ูŠูŽุตู’ุนูŽุฏู ู…ูู†ู’ู‡ู ุดูŽูŠู’ุกูŒุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูุตูŽู„ู‘ููŠูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ. ุฃุฎุฑุฌู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆุญุณู†ู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ.

Dari Umar bin Al-Khaththab dia berkata, sesungguhnya doa akan tertahan di antara bumi dan langit, ia tidak akan naik sehingga engkau bershalawat kepada Nabimu shalallahu ‘alaihi wassalam.

๐Ÿ“š Atsar diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jaami’ At-Tirmidzi (485).

๐ŸŒพSyaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Ini termasuk fikih dari Beliau radhiyallahu ‘anhu. Dan ini merupakan adab dalam berdoa, seorang itu memuji dan mengagungkan Allah๏ทป , lalu bersalawat kepada Rasulullah๏ทบ, lalu menyebutkan doa yang diinginkan dari kebaikan perkara dunia dan Akhirat. Ibnu Katsir dalam tafsir surat Al-Ahzab ayat 56 berkata: Telah datang hadits-hadits mutawatir dari Rasulullah๏ทบ memerintahkan (akan syariat) bershalawat kepadanya ๏ทบ, bagaimana cara bershalawat kepadanya ๏ทบ. Begitu pula Imam An-Nawawi, Asy-Suyuthi, Al-Kattani dan Az-Zabidi menyebutkan kemutawatirannya.”

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa, 11 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Adab Dalam Mengucapkan Salam

๐Ÿ’ฅAdab Dalam Mengucapkan Salam๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุจูุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ” ูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุงูƒูุจู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุงุดููŠุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุดููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุนูุฏูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุงุดููŠูŽุงู†ู ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูู…ูŽุง ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ููŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู . ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุจุฒุงุฑ ูˆุงุจู† ุญุจุงู† ูˆุตุญุญู‡ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ูˆุญุณู†ู‡ ุงู„ูˆุงุฏุนูŠ.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda: ” Hendaknya orang yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan dua orang yang berjalan (apabila bertemu), siapa di antara keduanya yang memulai mengucapkan salam maka dia lah yang lebih utama.”

๐Ÿ“šHR. Imam Al-Bazzar dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (1146) dan dihasankan oleh Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (233).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 12 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Meminta Perlindungan Kepada Allah๏ทป Dalam Membaca Al-Qur’an

๐Ÿ’ฅMeminta Perlindungan Kepada Allah๏ทป Dalam Membaca Al-Qur’an๐Ÿ’ฅ

๐ŸŒปSyaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin (wafat 1421H) rahimahullah berkata:

“Seorang itu ketika membaca Al-Qur’an, diuji dengan dua hal: Adakalanya muncul rasa malas dan tidak berkesinambungan padanya atau tidak menadaburinya. Apabila engkau berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, Allah๏ทป akan menjagamu dan engkau akan diberi taufik dalam berkesinambungan dalam membaca Al-Qur’an dan menadaburinya.”

๐Ÿ“šFath Dzil Jalal Wal Ikrom bi Syarh Bulughil Maram (2/50).

๐Ÿ’ Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 12 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Semangat Dalam Mengikuti Petunjuk Rasulullah๏ทบ

๐Ÿ’ฅSemangat Dalam Mengikuti Petunjuk Rasulullah๏ทบ๐Ÿ’ฅ

ุนูŽู†ู’ ุนูŽู„ููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฒูŽูˆู‘ูŽุฌูŽู‡ู ููŽุงุทูู…ูŽุฉูŽ ุจูŽุนูŽุซูŽ ู…ูŽุนูŽู‡ู ุจูุฎูŽู…ููŠู„ูŽุฉู ูˆูŽูˆูุณูŽุงุฏูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฏูŽู…ู ุญูŽุดู’ูˆูู‡ูŽุง ู„ููŠููŒุŒ ูˆูŽุฑูŽุญูŽูŠูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽุณูู‚ูŽุงุกู ูˆูŽุฌูŽุฑู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู„ููŠู‘ูŒ ู„ูููŽุงุทูู…ูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู : ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุณูŽู†ูŽูˆู’ุชู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู‚ูŽุฏู ุงุดู’ุชูŽูƒูŽูŠู’ุชู ุตูŽุฏู’ุฑููŠุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุจูŽุงูƒู ุจูุณูŽุจู’ูŠูุŒ ููŽุงุฐู’ู‡ูŽุจููŠ ููŽุงุณู’ุชูŽุฎู’ุฏูู…ููŠู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ : ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุฏู’ ุทูŽุญูŽู†ู’ุชู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุฌูŽู„ูŽุชู’ ูŠูŽุฏูŽุงูŠูŽ. ููŽุฃูŽุชูŽุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ู…ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽ ุจููƒู ุฃูŽูŠู’ ุจูู†ูŽูŠู‘ูŽุฉู ุŸ ” ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ : ุฌูุฆู’ุชู ู„ูŽุฃูุณูŽู„ู‘ูู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ. ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุญู’ูŠูŽุชู’ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฑูŽุฌูŽุนูŽุชู’ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ู’ุชู ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู : ุงุณู’ุชูŽุญู’ูŠูŽูŠู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽู‡ู. ููŽุฃูŽุชูŽูŠู’ู†ูŽุงู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุงุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู„ููŠู‘ูŒ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู : ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุณูŽู†ูŽูˆู’ุชู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุงุดู’ุชูŽูƒูŽูŠู’ุชู ุตูŽุฏู’ุฑููŠ. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ููŽุงุทูู…ูŽุฉู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง : ู‚ูŽุฏู’ ุทูŽุญูŽู†ู’ุชู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุฌูŽู„ูŽุชู’ ูŠูŽุฏูŽุงูŠูŽุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽุงุกูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูุณูŽุจู’ูŠู ูˆูŽุณูŽุนูŽุฉูุŒ ููŽุฃูŽุฎู’ุฏูู…ู’ู†ูŽุง. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู : ” ู„ูŽุง ุฃูุนู’ุทููŠูƒูู…ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุฏูŽุนู ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุตู‘ููู‘ูŽุฉู ุชูŽุทู’ูˆูŽู‰ ุจูุทููˆู†ูู‡ูู…ู’ ู„ูŽุง ุฃูŽุฌูุฏู ู…ูŽุง ุฃูู†ู’ููู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุจููŠุนูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูู†ู’ููู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุซู’ู…ูŽุงู†ูŽู‡ูู…ู’ “. ููŽุฑูŽุฌูŽุนูŽุงุŒ ููŽุฃูŽุชูŽุงู‡ูู…ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽุง ูููŠ ู‚ูŽุทููŠููŽุชูู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฅูุฐูŽุง ุบูŽุทู‘ูŽุชู’ ุฑูุกููˆุณูŽู‡ูู…ูŽุง ุชูŽูƒูŽุดู‘ูŽููŽุชู’ ุฃูŽู‚ู’ุฏูŽุงู…ูู‡ูู…ูŽุงุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุบูŽุทู‘ูŽูŠูŽุง ุฃูŽู‚ู’ุฏูŽุงู…ูŽู‡ูู…ูŽุง ุชูŽูƒูŽุดู‘ูŽููŽุชู’ ุฑูุกููˆุณูู‡ูู…ูŽุงุŒ ููŽุซูŽุงุฑูŽุงุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ู…ูŽูƒูŽุงู†ูŽูƒูู…ูŽุง “. ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูุฎู’ุจูุฑููƒูู…ูŽุง ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู…ู‘ูŽุง ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูู…ูŽุงู†ููŠ ุŸ ” ู‚ูŽุงู„ูŽุง : ุจูŽู„ูŽู‰. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชูŒ ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู†ููŠู‡ูู†ู‘ูŽ ุฌูุจู’ุฑููŠู„ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู “. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ” ุชูุณูŽุจู‘ูุญูŽุงู†ู ูููŠ ุฏูุจูุฑู ูƒูู„ู‘ู ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุนูŽุดู’ุฑู‹ุงุŒ ูˆูŽุชูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽุงู†ู ุนูŽุดู’ุฑู‹ุงุŒ ูˆูŽุชููƒูŽุจู‘ูุฑูŽุงู†ู ุนูŽุดู’ุฑู‹ุงุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽูˆูŽูŠู’ุชูู…ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ููุฑูŽุงุดููƒูู…ูŽุง ููŽุณูŽุจู‘ูุญูŽุง ุซูŽู„ูŽุงุซู‹ุง ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซููŠู†ูŽุŒ ูˆูŽุงุญู’ู…ูŽุฏูŽุง ุซูŽู„ูŽุงุซู‹ุง ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซููŠู†ูŽุŒ ูˆูŽูƒูŽุจู‘ูุฑูŽุง ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุง ูˆูŽุซูŽู„ูŽุงุซููŠู†ูŽ “. ู‚ูŽุงู„ูŽ : ููŽูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชูู‡ูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ุฐู ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู†ููŠู‡ูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ : ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุงุจู’ู†ู ุงู„ู’ูƒูŽูˆู‘ูŽุงุกู : ูˆูŽู„ูŽุง ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุตููู‘ููŠู†ูŽ ุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ู‚ูŽุงุชูŽู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุนูุฑูŽุงู‚ูุŒ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ุตููู‘ููŠู†ูŽ. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุฅู…ุงู… ุฃุญู…ุฏ ูˆุญุณู†ู‡ ุงู„ุดูŠุฎ ุดุนูŠุจ ุงู„ุฃุฑู†ุงุคูˆุท.

Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahkannya dengan Fatimah, beliau mengirimkan kepadanya selimut kain beludru, bantal dari kulit yang bahan isinya sabut, dua alat penggiling, wadah air dari kulit dan dua buah bejana dari tembikar. Pada suatu hari Ali berkata kepada Fatimah; “Demi Allah, aku telah menyiram kurma sehingga dadaku terasa sakit.” Ali melanjutkan; “Dan Allah telah mendatangkan tawanan kepada bapakmu (Rasulullah๏ทบ), maka pergilah kamu dan mohonlah pembantu kepadanya!” Kemudian Fatimah menjawab; “Aku juga -demi Allah-! telah mengaduk adonan sehingga kedua tanganku melepuh.” Lalu Fatimah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan Beliau๏ทบ bertanya: “Apa yang membuatmu datang, wahai putriku?” Fatimah menjawab; “Aku datang untuk menyampaikan salam kepadamu.” Fatimah merasa malu untuk meminta kepada Beliau๏ทบ, kemudian dia kembali pulang, maka Ali bertanya; “Apa yang kamu lakukan?” Fatimah menjawab; “Aku malu untuk meminta kepadanya.” Maka kami berdua bersama-sama datang kepada Beliau ๏ทบ kemudian Ali berkata; “Wahai Rasulullah, demi Allah, sungguh aku telah menyiram kurma sehingga dadaku terasa sakit”, lalu Fatimah berkata; “Sungguh aku telah mengaduk adonan sehingga kedua tanganku melepuh, dan Allah telah mendatangkan kepadamu berupa tawanan dan kelapangan, maka berilah kami pembantu.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Demi Allah, aku tidak akan memberi kalian berdua, sementara aku membiarkan ahli suffah (orang-orang miskin yang tinggal di masjid) dengan perut mereka kelaparan karena aku tidak mendapatkan sesuatu untuk memberi nafkah mereka, akan tetapi aku akan menjual mereka (budak tawanan) kemudian hasilnya untuk menafkahi mereka (ahli suffah).” Maka keduanya (Ali dan Fatimah) kembali pulang, namun kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi keduanya sementara keduanya sudah masuk berselimutkan beludru, apabila kepala keduanya ditutup maka kedua telapak kaki mereka terbuka, dan apabila mereka menutupi kedua telapak kaki mereka, maka kepala mereka terbuka, sehingga keduanya menjadi ribut, kemudian Nabi berkata; “Tetaplah kalian di tempat kalian berdua!” Lalu Beliau ๏ทบ berkata; “Maukah aku beritahukan kepada kalian berdua sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian berdua minta?” Keduanya menjawab; “Ya, tentu.” Maka beliau bersabda: “Yaitu beberapa kalimat yang diajarkan Jibril ‘alaihis salam kepadaku”, kemudian Beliau ๏ทบ menyebutkan; “Kalian berdua bertasbih (Subhanallah) setiap selesai salat sebanyak sepuluh kali, bertahmid (Alhamdulillah) sebanyak sepuluh kali, bertakbir (Allahu Akbar) sebanyak sepuluh kali. Dan apabila kalian berdua hendak berbaring di tempat tidur, maka bertasbihlah tiga puluh tiga kali, bertahmidlah tiga puluh tiga kali dan bertakbirlah tiga puluh tiga kali.” Kemudian Ali berkata; “Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkannya sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkannya kepadaku.” Perawi berkata; “Kemudian Ibnu Al-Kawwa` bertanya kepada Ali; “(Engkau tidak meninggalkannya) hingga pada malam peristiwa perang Shiffin?” Maka Ali menjawab; “Semoga Allah membinasakan kalian wahai penduduk Iraq (dari kalangan kaum khawarij yang keluar dari ketaatan kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib), ya hingga pada malam peristiwa perang Shiffin (terjadinya perang fitnah antara Ali dan Muawiyah radhiyallahu ‘anhuma).”

๐Ÿ“šHR. Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Ahmad (838).

๐Ÿ’Faedah Hadits Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Selasa 11 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Majelis Ilmu Adalah Majelis Zikir

๐Ÿ’ฅMajelis Ilmu Adalah Majelis Zikir๐Ÿ’ฅ

๐ŸŒปAun bin Abdillah (wafat: sebelum 120H) rahimahullah berkata:

“Dahulu kami mendatangi Ummud Dardaa(wafat: 81) untuk mengingat Allah (menghadiri majelis ilmu dan belajar hukum-hukum agama) di sisinya (di balik hijab dan beliau dahulu seorang wanita yang sudah tua). Lalu aku bersandar pada suatu hari, lalu dikatakan kepadanya: Wahai Ummad Dardaa (1)! Barangkali kami ini telah membuatmu bosan,

๐ŸŒพLalu Beliau rahimahallah berkata:

‘Apakah kalian beranggapan bahwa kalian telah membuatku bosan? Sungguh, telah aku mencari (melakukan) ibadah banyak sekali macamnya. Tidaklah aku mendapati suatu ibadah yang mengobati dadaku dan lebih pantas untuk mendapatkan apa yang aku inginkan dari pada majelis zikir (ilmu)’.”

๐Ÿ“šHilyatul Auliyaawa Thobaqotul Ashfiyaa(4/241) karya Abu Nu’aim Al-Ashbahaniy (wafat: 430).

(1). Ummud DardaaAsh-Shughro Hujaimah Al-Wushobiyyah (aslinya dari Yaman), beliau adalah seorang tabi'iyyah istri sahabat Abud Dardaa radhiyallahu ‘anhu, seorang wanita ahli ibadah, ahli ilmu, fakihah, Berkata Ibnu Hajar dalam At-Taqrib: tsiqot (seorang terpercaya dalam keilmuannya), fakihah (ahli fikih). Berkata Ad-Dzahabi dalam As-Siyar: dia dikenal keilmuannya, beramal dengan ilmu dan sifat zuhud.

๐Ÿ’Faedah Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu, 8 Ramadan 1443H.

โœ’Muntaqo Al Fawaid
๐Ÿ“ฑhttps://t.me/abuzurahwiwitwahyu
๐ŸŒhttps://abuzurahwiwitwahyu.my.id/