Kecintaan Kepada Abu Hurairah Radliyallahu ‘anhu Termasuk Tanda Keimanan

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ، قَالَ : كُنْتُ أَدْعُو أُمِّي إِلَى الْإِسْلَامِ وَهِيَ مُشْرِكَةٌ، فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَأَسْمَعَتْنِي فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَكْرَهُ، فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي كُنْتُ أَدْعُو أُمِّي إِلَى الْإِسْلَامِ فَتَأْبَى عَلَيَّ، فَدَعَوْتُهَا الْيَوْمَ، فَأَسْمَعَتْنِي فِيكَ مَا أَكْرَهُ، فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَهْدِيَ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” اللَّهُمَّ اهْدِ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ “. فَخَرَجْتُ مُسْتَبْشِرًا بِدَعْوَةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا جِئْتُ، فَصِرْتُ إِلَى الْبَابِ، فَإِذَا هُوَ مُجَافٌ، فَسَمِعَتْ أُمِّي خَشْفَ قَدَمَيَّ، فَقَالَتْ : مَكَانَكَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ. وَسَمِعْتُ خَضْخَضَةَ الْمَاءِ، قَالَ : فَاغْتَسَلَتْ وَلَبِسَتْ دِرْعَهَا، وَعَجِلَتْ عَنْ خِمَارِهَا، فَفَتَحَتِ الْبَابَ، ثُمَّ قَالَتْ : يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. قَالَ : فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ وَأَنَا أَبْكِي مِنَ الْفَرَحِ، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَبْشِرْ، قَدِ اسْتَجَابَ اللَّهُ دَعْوَتَكَ، وَهَدَى أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ. فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ خَيْرًا، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُحَبِّبَنِي أَنَا وَأُمِّي إِلَى عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ، وَيُحَبِّبَهُمْ إِلَيْنَا. قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” اللَّهُمَّ حَبِّبْ عُبَيْدَكَ هَذَا – يَعْنِي أَبَا هُرَيْرَةَ – وَأُمَّهُ إِلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ، وَحَبِّبْ إِلَيْهِمُ الْمُؤْمِنِينَ “. فَمَا خُلِقَ مُؤْمِنٌ يَسْمَعُ بِي، وَلَا يَرَانِي إِلَّا أَحَبَّنِي. رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah dia berkata; ‘Dulu, aku sering mengajak ibuku untuk masuk Islam, ketika ia masih musyrik. Pada suatu hari aku mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam, tetapi ia mengutarakan kata-kata yang tidak aku sukai tentang diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian aku datang menemui Rasulullah sambil menangis dan berkata; Ya Rasulullah, aku sering mengajak ibuku untuk masuk Islam, tetapi ia selalu menolak dan malah mengucapkan kepadaku kata-kata yang tidak aku sukai tentang engkau. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah agar ibuku mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya.’ Setelah mendengar penjelasanku. Rasulullah langsung berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah! ‘ Lalu aku kembali ke rumah dengan perasaan gembira karena doa Rasulullah tersebut. Setibanya di rumah, aku mendapati pintu rumah masih tertutup. lbuku mendengar derap langkahku lalu berkata; Wahai Abu Hurairah, berhentilah sejenak! ‘ Kemudian aku mendengar suara tumpahan air. Ternyata ibuku sedang mandi. Ia segera berpakaian dan mengenakan kerudung. Ia membuka pintu seraya berkata; Wahai Abu Hurairah, sekarang aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.’ Abu Hurairah berkata; “Lalu aku kembali lagi kepada RasuluIlah shallallahu ‘alaihi wasallam. Aku datangi beliau sambil menangis karena perasaan gembira. Aku berkata; ‘Ya Rasulullah, Aku sungguh senang dan gembira, AIIah telah mengabulkan doa engkau. Dan Allah telah memberikan hidayah-Nya kepada ibuku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memuji Allah dan mengucapkan syukur kepada-Nya. Aku berkata; ‘Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar aku dan ibuku mencintai orang-orang mukmin dan mereka juga mencintai kami! ‘ Kemudian Rasulullah berdoa; ‘Ya Allah, jadikanlah hamba-Mu yang kecil ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) cinta kepada orang-orang mukmin serta jadikanlah mereka cinta kepada keduanya! ‘ Maka tidak ada seorang mukmin yang mendengar namaku dan tidak pula bertemu denganku melainkan dia cinta kepadaku.”

📚 HR. Muslim (2491).

💐Faedah Pelajaran Kitab Badzlul Tsaman Fi Fadhl Ahli Yaman karya Syaikh Arafat Al-Futahi, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 10 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Persaksian Rasulullahﷺ Kepada Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu Dalam Semangatnya Menuntut Ilmu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ؟ فَقَالَ : ” لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ ؛ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ، أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. خَالِصًا مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ “. رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan; aku bertanya; ‘Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling beruntung dengan syafaatmu pada hari kiamat? Nabi menjawab: “Wahai Abu Hurairah, aku telah menyangka bahwa tak seorangpun lebih dahulu menanyakan masalah ini kepadaku daripada dirimu, dikarenakan kulihat semangatmu mencari hadits. Manusia yang paling beruntung dengan syafaatku pada hari kiamat adalah yang mengucapkan Laa Ilaaha illallah (Muhammadur Rasulullah), dengan ikhlas dari lubuk hatinya.”

📚 HR. Bukhori (6570).

💐Faedah Pelajaran Kitab Badzlul Tsaman Fi Fadhl Ahli Yaman karya Syaikh Arafat Al-Futahi, Darul Hadits Mabar Yaman, Ahad 10 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Menuntut Ilmu Agama Merupakan Pintu Rezeki

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالْآخَرُ يَحْتَرِفُ، فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ” لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ “. رواه الإمام الترمذي وصححه الألباني والوادعي.

Dari Anas bin Malik dia berkata: ‘Ada dua orang lelaki bersaudara pada masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, salah satunya datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (maksudnya untuk mencari ilmu) dan yang satunya lagi bekerja, maka saudaranya yang bekerja mengadukan perihal saudaranya (karena tidak membantunya dalam pekerjaaannya atau mendapatkan penghasilan yang lain untuk membiayainya) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau menjawab: “Bisa jadi kamu diberi rizki karenanya.”

📚HR. Imam At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahihah (2769) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (26).

🌻Syaikh Utsman bin Abdillah As-Salimi hafizhahullah berkata:

“Sabda Rasulullahﷺ: (Bisa jadi kamu diberi rizki karenanya), dengan sebabnya, karena dia seorang ahli ibadah dan penuntut ilmu, dengan doa dan pemintaan ampunannya kepada Allah merupakan sebab dalam mendapatkan rezeki untuk saudaranya dan dirinya sendiri.”

📚 Al-Misku wa Ar-Raihan fiima ittafaqa ‘ala tashhihih Asy-Syaikhan Al-Albani wa Al-Wadi’i hal. 17.

💐Faedah Hadits Pelajaran Dhuhur, Darul Hadits Mabar Yaman, Sabtu 7 Jumada Al-Ula 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Nasehat Untuk Penguasa Supaya Mengambil Pelajaran

🌻Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah berkata:

“Dan termasuk yang memadaratkan atas para penguasa dan raja bahwa mereka tidak mengambil pelajaran dari azab Allah, hukuman-Nya, tercabutnya kekuasaan penguasa yang sebelumnya. Dia, kita dan orang yang berakal melihat bahwa kekuasaan penguasa yang sebelumnya dicabut oleh Allahﷻ dan menjadilah perkaranya termasuk yang membuat tangisan karena keadaan akhirnya yang buruk, dari hilangnya kekuasaannya, berubahnya keadaannya, dari kemuliaan menjadi kehinaan, dari kaya memjadi miskin, dari rasa aman menjadi rasa takut dan selain itu. Lalu datanglah penguasa zalim yang setelahnya dan menempati posisi penguasa yang sebelumnya kemudian dia berjalan semisal penguasa yang sebelumnya dalam kezaliman bahkan bisa jadi lebih, dimanakah mengambil pelajaran?! Dimanakah mengambil pelajaran?! Bahwa barang siapa menempuh jalan seperti ini, jalan kezaliman dan pelampuan batas terhadap hamba-hamba-Nya, maka akhir kembalinya sebagaimana yang telah dia, kita dan orang-orang yang berakal lihat, yaitu akibat yang mengerikan.
Wahai hamba Allah! Inilah yang akan membahayakan kepada mereka.
Dan seharusnya penguasa setelahnya bisa mengambil pelajaran, menjauhi supaya tidak terjatuh kepada sebab-sebab yang menjadikan binasanya penguasa yang sebelumnya, hilangnya kekuasaannya, hilangnya kemuliaan, supaya penguasa yang setelahnya tetap berlangsung kekuasaannya, dan menjadikan keadaan semakin membaik, menjadi hamba Allah dalam kekuasaannya bukan mengikuti hawa nafsu dan berjalan sebagaimana dikekendaki setan, dan terjaring dalam perangkapnya ketika murka sehingga dia berbuat dan bertindak pada macam-macam dosa yang akan membuatnya binasa. Oleh karena ini kami mengajak kepada para penguasa dan raja untuk mengambil pelajaran sehingga mereka mendapatkan faedah dan berbuat lurus dengan izin Allah, bertaubat kepada Allah. Kami mengajak kepada kaum Muslimin terlebih para penguasa untuk bertaubat kepada Allah dan menahan diri dari kezaliman dan kembali kepada syariat Allah dan berpegang teguh dengan agama Allah.”

💐Faedah Khutbah Jum’at, Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 5 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Niat Yang Benar Dalam Memahami Agama

🌻Al-Imam Al-Qurthubi (wafat 671H) rahimahullah berkata:

“Maka apabila seorang hamba mendengarkan dengan saksama Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan niat yang benar dan jujur sesuai yang dicintai Allah, maka dia akan diberikan pemahaman sebagaimana yang selayaknya dan dijadikan di dalam hatinya cahaya.”

📚 Al-Jaami’ Li Ahkam Al-Qur’an (11/176).

💐 Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 5 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Tanda Berakalnya Seseorang

🌻Muhammad bin Ahmad Al-Absyihi (wafat 852H) rahimahullah berkata:

“Diambil dalil atas berakalnya seseorang dengan beberapa perkara, di antaranya: condongnya kepada akhlak yang mulia dan berpalingnya dari perbuatan hina, kesenangannya dalam melakukan perbuatan baik dan menjauhi dari perbuatan yang mendatangkan aib dan cela serta mencoreng nama baik.”

📚Al-Mustathraf hal. 20.

💐 Darul Hadits Mabar Yaman, Jumat 5 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Akibat Buruk Perbuatan Dosa Dan Maksiat

🌻Ibnul Qayyim (wafat 751H) rahimahullah berkata:

“Termasuk di antara akibat buruk perbuatan dosa dan maksiat bahwa Allahﷻ akan melupakan hamba-Nya, meninggalkannya, dan membiarkannya antara dia dengan hawa nafsunya dan setan. Di sana terdapat kebinasaan yang tak bisa diharapkan keberuntungannya. Allahﷻ berfirman:

( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ). الحشر (18)

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

( وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ). الحشر (19)

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 19)

Allah ﷻ memerintahkan agar bertakwa kepada-Nya dan melarang hamba-hamba-Nya yang beriman dari menyerupai orang-orang yang melupakan-Nya dan meninggalkan ketakwaan kepada-Nya. Dan memberitahukan bahwa Allah ﷻ akan menghukum orang yang meninggalkan ketakwaan dengan menjadikan lupa dirinya sendiri, yaitu melupakan kebaikan untuk dirinya sendiri dan dari apa saja yang menyelamatkannya dari azab-Nya, serta dari apa saja yang menjadi sebab kebahagiaan dalam kehidupan yang kekal abadi kesempurnaan kelezatannya, kesenangan dan kenikmatannya. Maka Allah ﷻ menjadikanya lupa akan semua itu sebagai balasan atas lupanya dia dari keagungan-Nya dan rasa takut dari-Nya serta penunaian perintah-Nya. Maka, engkau akan melihat seorang yang berbuat maksiat lalai dari kebaikan (maslahat) untuk dirinya sendiri dan akan menyia-nyiakannya. Sungguh Allahﷻ telah mengunci hatinya dari mengingat-Nya, mengikuti hawa nafsunya dan keadaannya sudah melampaui batas. Sungguh telah tercerai-berai atasnya kebaikan dunia dan akhiratnya. Sungguh dia telah melalaikan dan menelantarkan keberuntungannya yang abadi dan menggantinya dengan kelezatan yang paling rendahnya(dengan mengikuti syahwat dan hawa nafsu).”

📚 Ad-Daawa Ad-Dawaa hal. 172-173.

💐Faedah Pelajaran Kitab Tersebut Bersama Syaikh Muhammad Al-Imam, Darul Hadits Mabar Yaman,
Kamis 4 Jumada Al-Ula 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Jagalah Keimananmu

🌻Ali bin Abi Thalib (wafat 40H) radhiyallahu ‘anhu berkata :

“Sesungguhnya keimanan itu bermula titik putih di dalam hati. Setiap kali bertambah besar keimanan akan bertambah putih. Maka, apabila keimanan itu sempurna menjadilah hati putih seluruhnya. Dan kemunafikan bermula titik hitam di dalam hati. Setiap kali bertambah besar kemunafikan akan bertambah hitam. Maka, apabila kemunafikan itu sempurna menjadilah hati hitam seluruhnya. Demi Allah! Seandainya engkau belah hati seorang mukmin sungguh engkau akan mendapatinya berwarna putih. Dan seandainya engkau belah hati seorang munafik sungguh engkau akan mendapatinya berwarna hitam.”

📚 Syu’abul Iman (37) karya Al-Baihaqi (wafat 458H) dengan sanad shalih lil ihtijaj.

💐Faedah Pelajaran Kitab Ad-Daawa Ad-Dawaa, Darul Hadits Mabar Yaman, Kamis 4 Jumada Al-Awwal 1443H.

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Ancaman Keras Memfitnah Kehormatan Seorang Muslim

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ قَالَ : خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاجًّا، فَكَانَ النَّاسُ يَأْتُونَهُ، فَمَنْ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، سَعَيْتُ قَبْلَ أَنْ أَطُوفَ، أَوْ قَدَّمْتُ شَيْئًا أَوْ أَخَّرْتُ شَيْئًا. فَكَانَ يَقُولُ : ” لَا حَرَجَ، لَا حَرَجَ، إِلَّا عَلَى رَجُلٍ اقْتَرَضَ عِرْضَ رَجُلٍ مُسْلِمٍ وَهُوَ ظَالِمٌ، فَذَلِكَ الَّذِي حَرِجَ وَهَلَكَ “. رواه الإمام أحمد وأبو داود وابن ماجه وصححه الألباني والوادعي.

Dari Usamah bin Syarik, ia berkata; aku keluar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan haji. Dan orang-orang datang kepada beliau, lalu ada yang berkata; ‘Wahai Rasulullah, aku telah melakukan sa’i sebelum melakukan thawaf. Atau aku telah mendahulukan sesuatu dan mengakhirkan sesuatu’. Dan beliau mengatakan: “Tidak mengapa, tidak mengapa (tidak berdosa). Kecuali terhadap seseorang yang telah memfitnah (1) kehormatan seorang muslim dan ia telah berbuat kezaliman, maka itulah orang yang berdosa lagi binasa.”

📚HR. Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (2014) dan Syaikh Al-Wadi’iy dalam Ash-Shahih Al-Musnad (20).

🌻Muhammad bin Abdil Hadi As-Sindi (wafat 1138H) rahimahullah berkata:

“(1) Kecuali orang yang berbuat ghibah terhadap saudaranya atau mencelanya atau menyakitinya pada dirinya.”

📚Hasyiyah As-Sindi ‘ala Sunan Ibnu Majah (2/339).

💐Faedah Hadits Pelajaran Ashar, Darul Hadits Mabar Yaman, Kamis 4 Jumada Al-Awwal 1443H.

🌾Muntaqo Al Fawaid

📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/

Di Antara Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah

🌻Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad hafizhahullah berkata:

“Kedua Puluh: Mereka mentarbiah (mendidik) para pengikutnya di atas ilmu dan amal, mereka mendahulukan yang paling pentingnya lalu yang penting, tidak mengalahkan satu sisi atas sisi yang lain (yang mengantarkan kepada madarat), tidaklah mereka mentarbiah di atas ilmu tanpa amal atau amal tanpa ilmu, tidaklah mereka mentarbiah di atas fanatisme dan kelompok (golongan), tidak pula di atas kesombongan dan merendahkan orang lain, sebagaimana mereka tidak mentarbiah di atas kerendahan dan pengikutan secara mutlak (kecuali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaf).”

📚 Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah hal. 100.

💐Faedah Pelajaran Kitab Tersebut Bersama Syaikh Muhammad Al-Imam, Darul Hadits Mabar Yaman, Rabu 3 Jumada Al-Awwal 1443H .

✒Muntaqo Al Fawaid
📱https://t.me/abuzurahwiwitwahyu
🌐https://abuzurahwiwitwahyu.my.id/